Hubungan Penggunaan Panty Liner Terhadap Kejadian Leukorrhea Pada Mahasiswi Universitas Yarsi dan Tinjauannya Dalam Agama Islam

Abstract

Latar Belakang: Leukorrhea adalah sekret putih dan kental yang keluar dari vagina dan rongga uterus. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan dikarenakan Indonesia memiliki iklim tropis yang hangat dan lembab, sehingga memudahkan pertumbuhan jamur dan mengakibatkan keputihan. Untuk menghindari menempelnya vaginal discharge di pakaian dalam, banyak wanita, terutama dewasa muda, menggunakan panty liner sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan panty liner dengan timbulnya leukorrhea pada dewasa muda. Dalam pandangan Islam cairan keputihan yang keluar dari alat reproduksi wanita merupakan hal yang wajar terjadi pada semua wanita, sehingga dikembalikan ke hukum dasarnya yaitu suci. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dengan kuesioner yang disebarkan pada 88 responden mahasiswi Universitas Yarsi. Penetapan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan SPSS 26. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 85,2% responden mengganti panty liner 3-6 jam sehari. Sebanyak 84,1% responden mengalami leukorrhea normal. didapatkan sebanyak 82,6% responden mengalami jumlah leukorrhea yang sama dan sebanyak 90,2% responden mengalami jumlah yang berkurang seperti sebelum pemakaian. Frekuensi penggantian panty liner memiliki hubungan dengan jumlah dan jenis leukorrhea. Kesimpulan: Frekuensi penggantian panty liner mempengaruhi jumlah dan jenis leukorrhea. Penggantian panty liner yang baik yaitu 3-6 jam sehari menyebabkan leukorrhea yang timbul adalah leukorrhea normal dengan jumlah yang sama atau berkurang seperti sebelum pemakaian.

    Similar works