Masalah dalam penelitian ini adalah semakin ketatnya persaingan antar
lembaga pendidikan yang saling berlomba-lomba menawarkan keunggulan
masing-masing untuk menarik minat calon peserta didik. Oleh karena itu SDIT
Insan Cendekia Teras Boyolali berupaya mengelola manajemen pemasaran
sekolah dengan baik supaya sekolah tersebut dapat mempertahankan eksistensinya
di dunia pendidikan dan dapat menarik minat calon peserta didik baru. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pemasaran sekolah di SDIT Insan
Cendekia Teras Boyolali.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan
dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Januari 2018 di SDIT Insan Cendekia
Teras Boyolali. Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah dan ketua panitia
PPDB di SDIT Insan Cendekia, Teras, Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018 ,
informan penelitian ini adalah guru SDIT Insan Cendekia, masyarakat, orang tua
siswa. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu, wawancara, observasi dan
dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik
pengamatan terus menerus dan triangulasi yakni triangulasi metode dan sumber.
Data yang terkumpul dianalisis dengan model interaktif, meliputi: pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolan manajemen
pemasaran sekolah di SDIT Insan Cendekia Teras Boyolali dibagi dalam 3 tahap,
yaitu 1) Tahap perencanaan yaitu mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh
guru dan karyawan, dalam rapat tersebut ditentukan pemasaran sekolah dilakukan
pada bulan September 2017, kemudian pemasaran dilakukan dengan memberikan
sosialisasi ke 4 TKIT, menyebar brosur dan pamflet, memasang spanduk, serta
mengunggah video profil sekolah ke internet. 2) Tahap pengorganisasian yaitu
membentuk susunan kepanitian penerimaaan siswa baru, dan sekaligus
penyerahan tugas dan wewenang dari kepala sekolah kepada panitia untuk
menjalankan kegiatan pemasaran sekolah. 3) Tahap pelaksanaan yaitu dengan
sosialisasi tentang profil sekolah ke 4 TKIT yang berada di wilayah Boyolali dan
Klaten, menyebar brosur dan pamlet, memasang spanduk di tempat yang ramai
dilewati masyarakat dan mengunggah video profil sekolah ke media internet. 4)
Tahap pengawasan yaitu kepala sekolah dan ketua panitia PPDB meminta bukti
dokumentasi dari petugas pemasaran, serta kepala sekolah mengecek langsung
apakah spanduk sudah terpasang atau belum