Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada
wanita. Kanker ini merupkan penyebab kematian kedua di dunia, dengan hampir 70%
kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kanker
serviks dapat didiagnosis melalui riwayat medis, pemeriksaan klinik dan tes laboratorium.
Pengobatan kanker serviks dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu pengobatan lesi prakanker
dan pengobatan kanker serviks secara invasif Secara umum, lesi prakanker tidak
menunjukkan gejala. Pada kanker invasif, pendarahan (contact bleeding, pendarahan saat
berhubungan) dan keputihan merupakan gejala yang paling umum. Skrining kanker serviks
dapat dilakukan dengan menggunakan metode IVA, Pap smear, pap net, angiografi
serviks, kolposkopi, dan sitologi cairan. Metode IVA merupakan metode skrining yang
paling sederhana, termudah, termurah dan tercepat untuk mendeteksi kelainan serviks.
Metode IVA menggunakan asam asetat 3-5% secara inspekulo dan dapat diamati secara
langsung. Keikutsertaan dalam skrining kanker serviks dipengaruhi oleh karakteristik sosial
demografi, biaya dan pengetahuan serta sikap perempuan. Selain itu, jarak ke fasilitas
kesehatan terdekat juga mempengaruhi cakupan skrining. Jarak merupakan salah satu
faktor pendukung berdasarkan model precede-preceed. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui keikutsertaan skrining kanker serviks dengan metode IVA tes pada WUS
menurut model precede di Puskesmas Tandun I.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif pendekatan desain cross-sectional dengan
pengambilan sampel tehnih simple random sampling yang dilakukan pada bulan April-mei
2022 diPuskesmas Tandun I Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Subyek penelitian ini
adalah WUS yang sesuai dengan kriteria dari umur 15-49 tahun yang berada diwilayah
Puskesmas Tandun I, sehat secara fisik dan mental serta memiliki pasangan hidup.
Jumlah kriteria penelitian ini sebesar 120 responden. Analisa yang digunakan Uji Chi-
square yang dilanjutkan dengan analisis Regresi Logistik Biner dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 25.0 dengan Alpha =0.05.
Hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan (p =0,011),
pendapatan (p=0,010), pengetahuan (p=0,024 ), sikap (p= 0,025) ada hubungan
keikutsertaan skrining kanker serviks dengan metode IVA tes diPuskesmas Tandun I. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan tidak ada hubungan umur (p=0,576), pekerjaan (p=0,474),
paritas (p=0,497 ), sarana prasana (p= 0,344), biaya (p=0,325) dan jarak (p =0,589)
terhadap keikutsertaan skrining kanker serviks dengan metode IVA tes diPuskesmas
Tandun I.
Model regresi logitik berganda diperoleh dalam penelitian ini adalah I/(1+exp-(-
7,886 +1,203 (pendidikan)+ 1,503 (pendapatan)+ 1,491 (dukungan keluarga)+ 2,195
(dukungan tenaga medis). Hasil ini berfungsi memprediksi probalitas WUS dalam
keikutsertaan skrining kanker serviks berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan,
dukungan keluarga dan dukungan tenaga medis.
Kesimpulan penelitian ini Faktor prediposisi variabel pendidikan, pendapatan
didapatkan hasil berpengaruh signifikan dengan keikutsertaan dalam skring kanker
serviks. Faktor pendukung variabel sarana dan prasarana, biaya, jarak tidak berpengaruh
signifikan terhadap keikutsertaan skrining kanker serviks. Faktor pendorong variabel
dukungan suami dan tenaga kesehatan berpengaruh terhadap keikutsertaan skrining
kanker serviks. Nilai R-Square model 0,371, menunjukan bahwa 37,1% variabel
keikutsertaan skrining mampu dijelaskan oleh variabel pendidikan, pendapatan, dukungan
suami, dukungan tenaga medis dan faktor yang paling berpengaruh terhadap
keikutsertaan skrining kanker serviks di Puskesmas Tandun I adalah dukungan tenaga
medis Saran bagi Praktisi Kesehatan khususnya bidan yang bertugas di Puskesmas
Tandun I maupun di Puskesmas Pembantu agar terlatih dalam skill melakukan tes IVA.
Untuk lebih proaktif untuk meningkatkan mutu materi penyuluhan/ promosi kesehatan
tentang kanker serviks, bahaya kanker serviks (bisa menyebabkan kematian), kemudian
untuk Stake Holder dalam pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan program
promosi dan pengenalan tentang skrining kanker serviks pada Wanita usia subur dan
keluarga serta memaksimalkan strategi dalam meningkatkan keikutsertaan skrining IVA
pada Wanita usia subur. Bagi akademis peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan
penelitian dengan desain studi kualitatif dan harapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan serta referensi khususnya tentang program deteksi dini kanker serviks dengan
metode IVA serta mengembangkan penelitian ini dengan melihat pengaruh strategi
promosi kesehatan dari petugas kesehatan terhadap perubahan perilaku wanita dalam
pelaksanaan skrining kanker serviks dengan metode IVA tes