Hubungan Antara Pengetahuan Dan Ketepatan Penggunaan
Benzoil Peroksida Dan Klindamisin Topikal Secara
Swamedikasi
(Studi Dilakukan Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Dengan Acne
Vulgaris)
Acne vulgaris atau jerawat adalah suatu keadaan terjadinya peradangan
kronik pada unit pilosebasea. Klindamisin dan benzoil peroksida (BP) topikal salah
satu terapi yang memiliki efek antibakteri dan antiinflamasi. Peran apoteker pada
saat pelayanan swamedikasi dan pengetahuan yang dimiliki pasien dibutuhkan
untuk menghasilkan penggunaan obat yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan ketepatan penggunaan
benzoil peroksida dan klindamisin topikal secara swamedikasi baik secara tunggal
atau kombinasi pada mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Acne vulgaris.
Penelitian ini dilakukan secara online yang bersifat observasional analitik dengan
desain cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive
sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan responden
sebanyak 105 responden. Pengetahuan mahasiswa diukur menggunakan
kuesioner skala Guttman dengan pilihan jawaban benar dan salah. Ketepatan
penggunaan mahasiswa diukur menggunakan pertanyaan semi terbuka dengan
pilihan jawaban multiple choice dan esai. Hasil penelitian menunjukkan responden
yang berpengetahuan baik (79,05%), cukup (20,95%), dan kurang (0,00%).
Sementara itu, hasil ketepatan penggunaan terapi menunjukkan mahasiswa yang
tepat (60,00%) dan tidak tepat (40,00%). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan
terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan ketepatan
penggunaan terapi benzoil peroksida dan klindamisin topikal secara swamedikasi
(p = 0,012; r = 0,245). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan ketepatan
penggunaan terapi benzoil peroksida dan klindamisin topikal secara swamedikasi
pada mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Acne vulgaris