Kukerta students at the University of Riau decided that the people in Teluk Beringin village needs to be socialized with waste management and also the provision of garbage disposal facilities there. With the concrete steps in the form of socializing and procuring of waste disposal facilities, it is intended that awareness and also the habit of disposing of waste in its place can grow in the community

Amalia, Fair Rizani

Hardiansyah, Hardiansyah

Maisura, Jumratul

Milda, Srinurma Okta

Putri, Endrisa Kurnia

Rume, Natasya Dewi Haya

Safitri, Nadira

Wilda, Dwi Rahma

Yati, Ilmi

English

OJS (Muhammadiyah University of Enrekang)

 181   Volume 4 Nomor 2 (2022) ISSN Online: 2716-4225  Kontribusi Mahasiswa KUKERTA dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan di Desa Teluk Beringin  Dwi Rahma Wilda1), Endrisa Kurnia Putri2), Fair Rizani Amalia3), Hardiansyah4), Ilmi Yati5), Jumratul Maisura6), Nadira Safitri7), Natasya Dewi Haya Rume8), Srinurma Okta Milda9) Universitas Riau Alamat Korespondensi: Kampus Bina Widya KM. 12,5, Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28293 1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, 2Fakultas Teknik,3 Fakultas Keperawatan,4 Fakultas Pertanian, Universitas Riau Kkndesatelukberingin.ur22@gmail.com  Abstract  Kukerta students at the University of Riau decided that the people in Teluk Beringin village needs to be socialized with waste management and also the provision of garbage disposal facilities there. With the concrete steps in the form of socializing and procuring of waste disposal facilities, it is intended that awareness and also the habit of disposing of waste in its place can grow in the community.  Keywords: Care of the Environment, Behavior Changes PENDAHULUAN Teluk Beringin adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Gunung Toar, kabupaten Kuantan Singingi. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 3846,55 hektar. Desa yang terletak di perbatasan antara kecamatan Gunung Toar dengan kecamatan Kuantan Mudik ini, terdiri dari 3 dusun, dan memiliki jumlah penduduk kurang lebih 500 kepala keluarga. Masyarakat di desa Teluk Beringin biasa bekerja sebagai petani karet, kelapa sawit, pedagang, dan lain sebagainya. Keseharian masyarakat di desa Teluk Beringin selain dari bekerja sebagai petani dan pedagang, juga terdapat beberapa kelompok masyarakat yang memenuhi kebutuhannya dengan mencari ikan di sungai batang kuantan. Desa Teluk Beringin memiliki topografi berupa  lereng, perbukitan, persawahan, perkebunan, sungai, dan juga hutan.  Wilayah di desa ini, juga memadai untuk dijadikan sebagai lahan pertanian/perkebunan. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kebun yang ada di desa ini. Untuk jenis tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang di desa ini cukup  182 beragam. Mulai dari tanaman industri, palawija, sayuran, obat-obatan, sampai tanaman buah juga dapat tumbuh dengan subur di desa ini. Dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya, desa ini sudah tergolong sangat baik. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sampah tetap menjadi suatu permasalahan di desa ini. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak dan produktif, sampah yang dihasilkan di desa ini juga cukup banyak. Sumber penghasil sampah yang paling besar di desa ini adalah sampah dari limbah rumah tangga (Artiningsih, 2012) Sampah dari limbah rumah tangga ini, untuk saat ini belum dikelola dengan baik. Hal ini terbukti dari banyaknya sampah yang berada di pinggir jalan, tepian sungai, dan sekitar rumah warga. Kondisi ini terjadi bukan tanpa alasan, ketidaktersediaannya tempat pembuangan sampah menjadi salah satu alasan utama mengapa sampah saja berserakan. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Jumlah  penduduk yang semakin hari semakin padat tentu juga akan menyumbang sampah yang lebih banyak lagi pada lingkungan sekitar.  Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak bagi manusia dan juga lingkungan sekitar (Masruroh, 2018). Sampah yang tidak dikelola dengan baik dan hanya dibiarkan begitu saja, atau bahkan dibuang ke tempat yang tidak seharusnya, akan menimbulkan dampak yang sangat besar. Contohnya saja, sampah yang dibiarkan di sekitar perumahan, dipinggir jalan, atau di tepian sungai tentu akan mengganggu pemandangan.  Selain dari hal yang telah disebutkan di atas, terdapat pula permasalahan lain yaitu terkait pengolahan sampah oleh masyarakat. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setiap harinya tentu tidak akan dapat dibiarkan dalam waktu yang lama. Untuk menyiasati hal tersebut, masyarakat akan melakukan suatu tindakan yang menurutnya akan dapat mengurangi jumlah sampah tersebut. Salah satu bentuk pengolahan sampah tersebut adalah dengan dibakar. Ini adalah salah satu cara yang paling sering dilakukan oleh masyarakat awam. Mereka berpikir hal tersebut akan mengurangi sampah. Namun pada kenyataannya, hal tersebut juga menimbulkan permasalahan baru yaitu terjadinya polusi udara. Polusi udara yang ditimbulkan dari asap hasil pembakaran akan membahayakan kesehatan orang – orang yang ada dilingkungan tersebut (Hasibuan, 2016) Berdasarkan hasil peninjauan lingkungan sekitar, mahasiswa kukerta memutuskan untuk membuat langkah nyata dalam menyelesaikan permasahan tersebut. Dalam hal ini, terdapat beberapa fokus utama. Di antaranya adalah berkaitan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, serta ketersediaannya fasilitas yang mendukung.  METODE PENERAPAN Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dilakukan dengan cara pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa kukerta adalah berupa observasi. Teknik dilakukan dengan cara mengamati dan menelaah secara langsung keadaan lingkungan sekitar lokasi KKN, sehingga mendapat gamabaran mengenai kondisi lingkungan di desa tersebut. Setelah melakukan observasi di desa Teluk Beringin, mahasiswa kukerta lalu mencatat apa saja permasalahan dan apa tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.   183 Berdasarkan hasil observasi dan juga hasil kesimpulan yang telah dibuat terkait permasalahan tersebut, mahasiswa kukerta melanjutkan kegiatan pada tahap berikutnya. Metode berikutnya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan sosialisasi di desa Teluk Beringin. Sosialisasi dilakukan agar kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, dapat terbangun. Langkah berikutnya, adalah dengan membuatkan fasilitas tempat pembuangan sampah di desa tersebut. HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penumbuhan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan penyediaan fasilitas tempat pembuangan sampah telah dilakukan di desa Teluk Beringin. Sosialisai ini berisi tentang penyampaian materi terkait dengan pemaparan materi tentang sampah organik dan an-organik, serta bahaya sampah terhadap masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, dan menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, serta menyadari ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan (Hendra, 2016).  Gambar 3.1 (Pelaksanaan Sosialisasi Tentang Pengolahan Sampah) Setelah dilaksanakannnya sosialisasi diharapkan agar kesadaran tentang kebersihan lingkungan akan tertanam sejak dini. Hal ini dikarenakan, kesadaran yang telah tertanam sejak dini khususnya tentang sampah dan lingkungan pada diri siswa akan memudahkan mereka dalam membangun kebiasaan baik di masa yang akan datang (Ismail, 2021). Sosialisasi ini juga bertujuan agar mereka mendapatkan informasi berkaitan dengan jenis sampah, bagaimana cara pengolahannya, seperti apa bahaya sampah bagi lingkungan dan kesehatan, serta seperti apa tindakan yang seharusnya dilakukan. Fokus utama mahasiswa kukerta adalah menyadarkan setiap individu bahwa permasalahan berkaitan dengan sampah adalah bukan hal  184 yang sepele dan merupakan tanggung jawab semua orang (Agus Taufiq dan M. Fajar Maulana, 2015) Kegiatan sosialisai ini juga diiringi dengan kegiatan penyebaran dan penempelan poster berisi ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pemilihan poster sebagai media menyebarkan informasi dan ajakan adalah karena poster sifatnya lebih praktis dan menarik. Poster ini dibuat oleh mahasiswa kukerta lalu dicetak dan dibagikan serta ditempelkan di dinding sekolah. Poster yang sifatnya penuh dengan visual yang menarik ini dirancang agar semangat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dapat tumbuh dalam jiwa mereka.   Gambar 3.2 (Penempelan Poster Ajakan Membuang Sampah)  Tempat sampah sederhana yang dibuat oleh mahasiswa kukerta didesain sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan efektif dan efisien. Ember bekas yang merupakan bahan utama dari pembuatan tong sampah ini juga telah dipilih yang kondisinya masih memadai untuk dijadikan sebagai tempat sampah. Agar tempat sampah yang dibuat ini menjadi lebih menarik dan lebih mudah digunakan, maka dibuatlah kerangka dari kayu sebagai penyangga tempat sampah ini. Tidak hanya itu ember bekas yang digunakan pun terlebih dahulu diwarnai lalu diberi label atau penamaan agar memudahkan dalam pemakaiannya. Tempat sampah ini memisahkan antara sampah organik dan an-organik. Tempat sampah ini juga diberi stiker sebagai penanda dan juga pelengkap tampilan dari tempat sampah tersebut.  Beberapa tempat umum di desa Teluk Beringin belum tersedia tempat sampah permanen, maka anggota KKN membuat tong sampah yang berbahan dasar ember cat bekas. Alasan dipilihnya ember cat bekas tersebut adalah karena mudah dicari, kuat dan tahan lama. Proses pembutannya pun tidak rumit, ember bekas di cat warna hijau dan kuning , lalu diberi tulisan organik dan an-organik, selanjutnya kayu disusun untuk dijadikan sebagai kerangka tong sampah, lalu ember bekas tersebut dirakit pada tiang kayu yang telah dibuat sebelumnya.  185 Penempatan lokasi tong sampah ini anggota KKN terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak desa mengenai lokasi atau tempat  yang strategis dan memang sangat memerlukan adanya tong sampah. Setelah berkoordinasi dengan pihak desa, akhirnya diputuskan untuk meletakkannya di kantor desa, masjid, musholla, dan paud.   Gambar 3.3 (Penyerahan Tempat Sampah kepada Anggota Perangkat Desa)   Gambar 3.4 (Penempatan Tempat Sampah di Musholla Al-Muhajirin)  186  Gambar 3.5 (Penempatan Tempat Sampah di TK Harapan Kita) Setelah dilakukannya sosialisasi dan juga penyediaan tempat sampah oleh mahasiswa kukerta diharapkan akan terciptanya perubahan di dalam kehidupan masyarakat di desa Teluk Beringin. Perubahan yang dimaksud di sini ialah perubahan dari segi kebiasaan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan di tempat – tempat peletakan tempat sampah, sebelumnya memang tidak terdapat tempat sampah di sana. Hal ini tentunya juga akan semakin memperbesar potensi masyarakat untuk membuang sampah sembarangan. Setelah disediakannya tempat pembuangan sampah di tempat – tempat tersebut, tentu akan membantu mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut.  KESIMPULAN  Kegiatan yang dilakukan anggota kukerta desa Teluk Beringin ini memberi dampak yang positif bagi masyarakat dan pemerintah desa. Dengan dibuatnya tempat sampah yang diletakkan di tempat umum ini bertujuan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kebersihan lingkungan. Akan tetapi, disebabkan oleh keterbatasan dana dan juga waktu yang tersedia, mahasiswa kukerta belum dapat menyediakan fasilitas sampah di semua tempat yang memerlukannya. Namun demikian, mahasiswa kukerta tetap mengharapkan agar kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan prilaku menjaga lingkungan dapat menjadi sebuah kebiasaan yang tertanam dalam diri masyarakat dan terus berlanjut hingga ke masa yang akan datang.       187 REFERENSI  Agus Taufiq dan M. Fajar Maulana. (2015). SOSIALISASI SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK SERTA PELATIHAN KREASI SAMPAH. Jurnal Inovasi dan Kweirausahaan, 68 - 70. Artiningsih, N. K. (2012). PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Serat Acitya, 100 - 107. Hasibuan, R. (2016). ANALISIS DAMPAK LIMBAH/SAMPAH RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Ilmiah Advokasi, 42 - 52. Hendra, Y. (2016). PERBANDINGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA DAN KOREA SELATAN: KAJIAN 5 ASPEK PENGELOLAAN SAMPAH. Jurnal PLP Direktorat, 79 - 80. Ismail, M. J. (2021). PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN MENJAGA KEBERSIHAN DI SEKOLAH. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 60. Masruroh. (2018). MEMBENTUK KARARKTER PEDULI LINGKUNGAN DENGAN PENDIDIKAN. Jurnal Pendidikan Geografi, 130 - 131.       

Kontribusi Mahasiswa KUKERTA dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan di Desa Teluk Beringin

https://ummaspul.e-journal.id/pengabdian/article/download/4243/1611

Kontribusi Mahasiswa KUKERTA dalam Meningkatkan Kebersihan Lingkungan di Desa Teluk Beringin

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

OJS (Muhammadiyah University of Enrekang)