Memilih metode yang terbaik dalam pembelajaran adalah cara yang paling jitu untuk meningkatkan kualitas belajar siswa terutama anak SD pada pembelajaran IPA, Oleh karena itu metode demonstrasi adalah metode yang tepat, sebagai mana hasil dari penelitian kami yang menyatakan bahwa pada siklus I sudah mulai ada peningkatan namun belum mencapai target karena masaih 50% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, kemudian pada siklus ke II pembelajaran sudah memenuhi target karena rata-rata siswa mendapatkan nilai 90 dan 100% siswa mendapatkan nilai Tuntas dengan demikian metode demonstrasi bisa di jadikan metode yang tepat untuk menyampaikan materi terutama materi IPA. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian dilaksanakan dalam waktu tiga hari yakni dari tanggal 25 Oktober 2022-27 oktober 2022, serta subjek penelitianya adalah guru dan murid.
&nbsp

Aufa, Aufa

Aulia, Lutfi

Azhari, Wahyu

Khairunnisa, Khairunnisa

Mardiah, Ainun

Sakinah, Nurul

English

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

 JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2023 4006  Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA melalui Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar    Khairunnisa1, Aufa2, Ainun Mardiah3, Lutfi Aulia4, Nurul Sakinah5, Wahyu Azhari6 1,2,3,4,5,6 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia  Email: 0203khairunnisa@gmail.com1, aufa@uinsu.ac.id2, ainunmardiah512@gmail.com3, lutfiaulia260603@gmail.com4, nurulsakinah080304@gmail.com5, wahyuazh990@gmail.com6    Abstrak Memilih metode yang terbaik dalam pembelajaran adalah cara yang paling jitu untuk meningkatkan kualitas belajar siswa terutama anak SD pada pembelajaran IPA, Oleh karena itu metode demonstrasi adalah metode yang tepat, sebagai mana hasil dari penelitian kami yang menyatakan bahwa pada siklus I sudah mulai ada peningkatan namun belum mencapai target karena masaih 50% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, kemudian pada siklus ke II pembelajaran sudah memenuhi target karena rata-rata siswa mendapatkan nilai 90 dan 100% siswa mendapatkan nilai Tuntas dengan demikian metode demonstrasi bisa di jadikan metode yang tepat untuk menyampaikan materi terutama materi IPA. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian dilaksanakan dalam waktu tiga hari yakni dari tanggal 25 Oktober 2022-27 oktober 2022, serta subjek penelitianya adalah guru dan murid. Kata kunci: Kualitas Belajar, Metode Demonstrasi, Pembelajaran IPA.  Abstract Choosing the best method in learning is the most effective way to improve the quality of student learning, especially elementary school children in science learning. Therefore the demonstration method is the right method, as the results of our research stated that in cycle I there was an increase but has not reached the target because still 50% of students get a complete score, then in the second cycle learning has met the target because the average student gets a score of 90 and 100% of students get a Complete score so the demonstration method can be used as the right method to convey material especially IPA material. In this study using qualitative research methods and the research was carried out within three days, namely from October 25 2022-October 27 2022, and the research subjects were teachers and students. Keywords : Learning Quality, Demonstration Method, Science Learning.  PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan dan pengembangan bangsa Indonesia. Hal ini sangat membutuhkan peran pemerintah dalam dunia pendidikan untuk mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu pada kekuatan sumber daya manusia. Karena itu kemajuan suatu bangsa mengharuskan suatu pendidikan yang berkualitas yang mana proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Untuk memajuan pendidikan suatu bangsa mengharuskan adanya sumber daya manusia yang unggul di segala bidang kehidupan, sehingga banyak kemudahan di dalam dunia pendidikan (Wende, et.al., 2020: 15). Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi kualitas pendidikan, di antaranya          Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023 E-ISSN: 2685-936X dan P-ISSN: 2685-9351 Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai    JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2023 4007  adalah kurikulum, isi pendidikan, proses pembelajaran dan evaluasi, sarana dan prasarana sekolah, buku ajar dan kualitas guru (Gafur, 2018: 114). Seorang guru yang berkualitas perlu memperdalami ilmu pendidikan untuk membantu siswa belajar, meningkatkan kemampuan profesionalnya dan membantu aspek desain dan pelaksanaan penelitian pendidikan. Melalui pembelajaran IPA siswa dapat menemukan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yakni seperti seperti kejadian-kejadian nyata yang ditemukan siswa. Pendidikan IPA dapat membantu untuk mengungkapkan secara sistematis dalam mencari tahu hal-hal yang terjadi serta dapat membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan dikembangkan di masyarakat. Pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajaran lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tertentu. Dalam proses pembelajaran IPA sebaiknya di sediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat di mengerti oleh siswa dan memungkinkan terjadinya interaksi sosial. Jadi saat proses pembelajaran siswa harus terlibat secara aktif dalam kegiatan nyata. Untuk itu sebagai guru harus mempersiapkan pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa secara penuh dan siswa juga dituntut untuk menguasai materi dengan baik setelah pembelajaran IPA berlangsung (Wende, et.al., 2020: 15). Namun nyatanya secara umum masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran ceramah yang banyak siswa merasa bosan dengan metode ceramah ini oleh karena itu pembelajaran IPA saat ini belum berorientasi pada proses belajar (Rina, et.al., 2020: 151).  Upaya lebih mementingkan pada produk belajar yaitu pada pengetahuan interaksi guru dan murid sekedar transfer pengetahuan dari seorang guru terhadap murid. Pembelajaran IPA dengan cara primordial menghasilkan peserta didik yang sekedar memperoleh hapalan pengetahuan yang tidak lengkap dan mudah untuk dilupakan (Rostikawati, 2018: 3). Oleh karena itu diperlukan suatu pembaharauan dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu metode yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah metode demonstrasi karena metode ini menyajian materi dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang disertai denga penjelasan lisan. Kemudian metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan memudahkan dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan juga metode demeonstrasi ini mampu mengembangkan pembelajaran IPA agar lebih bermakna dan dapat memberikan suasana baru dalam pembelajaran (Nahdi, 2018: 11: Kusdinar, 2016: 308). Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul; “Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar”, maka dirumuskan pertanyaan; Apakah penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui penerapan metode demontrasi terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar.  Sejatinya kajian mengenai tema di atas, telah banyak diperbincangkan para peneliti kurikulum pendidikan. Bahkan sudah banyak diteliti oleh sejumlah orang, di antaranya penggunaan metode demontrasi dan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPS (Sulfemi, 2018: 151), peningkatan hasil belajar IPA melalui metode demonstrasi pada siswa kelas III SDN Tetandara, Kabupaten Ende, implementasi metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa mempelajari pemahaman tentang konsep pesawat sederhana belajar ilmu pengetahuan alam kelas 5 SD Harumanis Tahun 2016-2017 (Rostikawati, 2018: 1).  JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2023 4008  Berdasarkan penelitian terdahulu yang memiliki tema hampir sama yang ditulis oleh Dede Salim Nahdi dkk mengenai upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA, pada penelitian ini melakukan penelitian hanya berfokus pada siswanya saja dan penelitian terdahulu melampirkan data pada Juli 2018, maka penelitian yang kami lakukan saat ini melakukan penelitian pada siswa dan wawancara pada guru serta data penelitian yang kami lampirkan terbaru, yakni pada Oktober 2022. Berdasarkan Literature Review tersebut, diketahui bahwa ada yang perlu ditambahkan mengenai analisis dalam mengenai Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar. Dengan demikian, dibutuhkan kajian lebih lanjut dan mendalam mengenai hal tersebut.  METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (Assingkily, 2021). Creswell dalam Murdiyanto (2020) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia (Ningsih, 2019: 27). Subyek penelitian ini bersumber pada siswa dan guru di kelas IV SD Negeri No. 106162, siswa di kelas IV SD Negeri 106162 berjumlah 33 siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negri No 106162, di Jln. Kenanga Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli serdang, Propinsi Sumatra Utara. Waktu pelaksanaannya pada periode Semester III tahun pelajaran 2022, selama tiga hari dari tanggal 25 Oktober 2022 sampai dengan 27 Oktober 2022. Subyeknya adalah peserta didik dan guru. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas IV SD Negri No 106162, Guru dalam hal ini ada dua fungsi, (1) guru sebagai pelaksana pembelajaran, (2) guru sebagai observer atau pelaku penelitian. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri No 106162 33 siswa.  HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melalui empat tahapan tahapan yang pertama adalah tahap perencanaan observasi. Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran seperti menyiapkan materi tentang menjaga kebersihan lingkungan, menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan materi, menyiapkan pertanyaan atau soal untuk siswa, menyusun evaluasi pembelajaran dan menyususn pertanyaan untuk guru. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan tindakan. Penelitian ini dilaksanakan mulai hari Selasa 25 Oktober 2022. Peneliti melakukan penelitian di SD Negri No 106162 dengan menggunakan metode demonstrasi dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Tahap ketiga, yaitu tahap observasi, pada tahap ini para peneliti bersama guru melakukan kegiatan pengamatan sesuai dengan rancangan observasi  yang sudah disiapkan pada tahap perencanaan. Tahap berikutnya adalah tahap refleksi pada tahap ini kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan dari hasil observasi. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa pada percobaan I, hasil belajar dari sebagian besar siswa belum mencapai KKM 70. Dari 33 orang siswa hanya 16 orang yang tuntas, sedangkan 17 orang lainnya tidak tuntas. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak siswa belum terlalu memahami materi pembelajaran dengan baik. Pada siklus I peneliti menemukan bahwa ada beberapa kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki yaitu: (1) Guru kurang memunculkan permasalahan pada metode demonstrasi. (2) Guru kurang membimbing siswa baik individu maupun kelompok dalam mengikuti pembelajaran (3) Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan serta kurangnya motivasi yang diberikan guru pada siswa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka penelitian dilanjutkan ke percobaan II berikutnya.  JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2023 4009  Langkah-langkah pada siklus II dilakukan sama seperti pada siklus I, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Namun kegiatan pada siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I Pada siklus II proses pembelajaran berlangsung dengan baik (Mulyono, et.al., 2017: 17). Hasil pada siklus II menunjukkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar yang signifikan pada siklus II. Di mana pada siklus ini hasil belajar meningkat dengan nilai rata rata sebesar 90 dengan persentase ketuntasan sebesar 100%.  Pencapaian ini disebabkan karena peneliti sudah menerapkan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan baik langkah-langkah pembelajaran melalui metode ini sudah dilakukan secara runtut dan guru sudah lebih memperhatikan siswa dengan membimbing dan memberi kesempatan pada setiap anak untuk bertanya dan mengutarakan pendapatnya (Afandi, et.al., 2013: 69). Mencermati hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar siswa di SD Negri 106162 sudah mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 50% meningkat menjadai 100% pada siklus II dengan Nilai rata-rata sebesar 90. Dari data yang diperoleh tersebut, menunjukan bahwa dalam penggunaan metode demonstrasi pada materi menjaga kebersihan lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negri 106162. Berdasarkan uraian diatas dapat ditampilkan data peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran percobaan I dan percobaan II pada hasil analisi di bawah ini:  Tabel 1. Hasil Penelitian Angka Kriteria Siklus Ke I Siklus Ke II 0-20 Sangat kurang 5 - 21-40 Kurang 7 - 41-60 Cukup 4 - 61-80 Baik 10 5 81-100 Sangat baik 7 28  Tabel 2. Akumulasi secara keseluruhan No Nilai hasil belajar Siklus ke I Siklus ke II 1 Tuntas 50% 100% 2 Tidak Tuntas 50% -  Meningkatnya prestasi belajar siswa juga disebabkan kerena meningkatnya pula hasil rata-rata keaktifan siswa, di mana siswa lebih bersemangat dan bergairah dalam menerima pelajaran. Hal ini dikarenakan dengan aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran, fokus siswa terhadap materi yang disampaikan lebih banyak sehingga siswa dapat memahami materi lebih mendalam dan pada akhirnya ketuntasan pemahaman materi dan prestasi belajar meningkat. Adapun penjelasannya sebagai berikut: Guru melakukan tes untuk mengukur kemampuan siswa tentang materi pembelajaran sistem rem dan diperoleh data peningkatan prestasi belajar siklus I memperoleh nilai yang tuntas sebanyak 50%. Pada siklus ke II terjadi peningkatan yang signifikan dari 50% yang mendapatkan nilai tuntas di siklus I menjadi 100% yang mendapatkan nilai tuntas di siklus II. Sehingga dari data di atas dapat dilihat peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus II dan pembelajarn PTK sudah berhasil. Kerena guru memberikan arahan pada setiap siswa untuk lebih dalam memahami materi yang dipelajarinya, meningkatnya prestasi belajar siswa disebabkan kerena  JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2023 4010  meningkatnya pula hasil rata-rata keaktifan siswa, di mana siswa lebih bersemangat dan bergairah dalam menerima pelajaran. Setelah proses pembelajaran selesai kami melaksanakan wawancara kepada guru kelas terhadapa pendapatnya mengenai pembelajaran IPA dengan motode demontrasi ini dan sang guru berpendapat bahwa kefokusan, keseriusan, antusiasi dan partisipasi siswa lebih terlihat dan sangat berdeda dari sebelum menggunakan metode demonstrasi ini, dan sang guru kelas juga mengtakan bahwa sebelumnya beliau pernah menggunkan metode demontrasi ini namun beliau pada saat itu masih belum menguasai metode demonstrasi ini dengan sangat baik sehingga tujuan dari pembelajaran tidak tersampaikan dengan sempurna.  SIMPULAN Berdasarkan uraian dari hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Pada hasil tes siklus I diperoleh siswa dengan nilai tuntas hanya 17 siswa dan ketuntasan Klasikalnya hanya 50%. selanjutnya, pada hasil tes siklus II siswa dengan nilai tuntas sebanyak 33 siswa dan ketuntasan klasikalnya yang diperoleh adalah 100%, Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru dan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 106162 diperoleh informasi dengan diterapkan metode demonstrasi siswa merasa antusias dengan menunjukan sikap yang senang, aktif, dan bisa berpikir secara kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran IPA, dan guru juga merasa banyak terjadi perubahan pada siswanya baik dari segi kefokusan, keseriusan, antusiasinya dan partisipasinya.  DAFTAR PUSTAKA Afandi, M., et.al. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: UNISSULA PRESS. Assingkily, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan: Panduan Menulis Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir. Yogyakarta: K-Media. Gafur, A. (2018). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018”, Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 2(1). Kusdinar, D. (2016). “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas IV SD Negeri 010 Banjar Panjang Kecamatan Kerumutan”, Jurnal Primary, 5(3). Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal).  Yogyakarta: UNY Press. Mulyono, O, et.al. (2017). “Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Biologi Sekolah Menengah Pertama Melalui Metode Demonstrasi”, JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 2(2). Nahdi, D. S. (2018). “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA”, Jurnal Cakrawala Pendas, 4(2). Ningsih, D. S. (2019). “Meningjkatkan Pemahaman Konsep IPA Melalui Metode Demonstrasi di Kelas VB SDN 61/X Talang Babat”, Jurnal Gejala Pendidikan Dasar, 4(1). Rina, C., et.al. (2020). “Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Al-Azkiya: Jurnal Pendidikan MI/SD, 5(2). Rostikawati, E. (2018). “Implementasi Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mempelajari Pemahaman Tentang Konsep Pesawat Sederhana Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD Harumanis Tahun 2016-2017”, Jurnal Penelitian Guru Fkip Universitas Subang, 1(1). Sulfemi, W. B. (2018). “Penggunaan Metode Demontrasi dan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS”, Jurnal Pendas Mahakam, 3(2). Wende, A. P., et.al. (2020). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III SDI Tetandara, Kabupaten Ende”, Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(1). 

Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA melalui Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar

http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/download/11647/8932

Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA melalui Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai