Komunikasi Instruksional Dalam Pembelajaran Kesenian Karawitan di Sanggar Seni Bakal Darimu Purbalingga

Abstract

Kesenian karawitan menjadi salah satu kesenian paling diminati kalangan orang tua. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa belajar karawitan, salah satu contohnya dengan belajar melalui sanggar seni yang menyediakan fasilitas untuk belajar karawitan. Sanggar seni “Bakal Darimu” di desa Bokol kabupaten Purbalingga, menjadi salah satu tempat yang memberikan pelatihan seputar kesenian bagi orang – orang yang berminat untuk mempelajari sebuah seni disana. sanggar seni “Bakal Darimu” tidak mengikat siapapun dari golongan manapun dan jenis kelamin apapun untuk ikut belajar disini. Dengan rentang usia yang berbeda, memerlukan pendekatan yang berbeda pula, tidak mungkin untuk mengajari orang tua disamakan caranya dengan mengajar anak – anak. Penulis memilih sanggar “Bakal Darimu”  karena tertarik dengan kelompok orang tua yang menjadi anggora sanggar seni “Bakal darimu” yang pada kenyataan bahwa orang tua di desa Bokol yang mayoritas menjadi murid disana, membuat penulis ingin mengetahui metode dalam penyampaian informasi terkait karawitan, serta strategi di dalam proses pembelajaran kesenian karawitan. Peneliti memilih pendekatan kualitatif sebagai dasar penelitian dan menggunakan komunikasi instruksional sebagai landasan teori. Adapun teori belajar yang dibawa dalam penelitian ini adalah, teori belajar sosial milik Albert BanduraKesenian karawitan menjadi salah satu kesenian paling diminati kalangan orang tua. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa belajar karawitan, salah satu contohnya dengan belajar melalui sanggar seni yang menyediakan fasilitas untuk belajar karawitan. Sanggar seni “Bakal Darimu” di desa Bokol kabupaten Purbalingga, menjadi salah satu tempat yang memberikan pelatihan seputar kesenian bagi orang – orang yang berminat untuk mempelajari sebuah seni disana. sanggar seni “Bakal Darimu” tidak mengikat siapapun dari golongan manapun dan jenis kelamin apapun untuk ikut belajar disini. Dengan rentang usia yang berbeda, memerlukan pendekatan yang berbeda pula, tidak mungkin untuk mengajari orang tua disamakan caranya dengan mengajar anak – anak. Penulis memilih sanggar “Bakal Darimu”  karena tertarik dengan kelompok orang tua yang menjadi anggora sanggar seni “Bakal darimu” yang pada kenyataan bahwa orang tua di desa Bokol yang mayoritas menjadi murid disana, membuat penulis ingin mengetahui metode dalam penyampaian informasi terkait karawitan, serta strategi di dalam proses pembelajaran kesenian karawitan. Peneliti memilih pendekatan kualitatif sebagai dasar penelitian dan menggunakan komunikasi instruksional sebagai landasan teori. Adapun teori belajar yang dibawa dalam penelitian ini adalah, teori belajar sosial milik Albert Bandur

    Similar works