Branding Image Usaha Kerajinan Limbah Kayu Palet Melalui Media Sosial dan Sarana Promosi Website di Kelurahan Kebalenan: Branding Image Of Pallet Wood Waste Handicraft Business Through Social Media And Website Promotion Facilities In Kebalenan Village

Abstract

Limbah kayu palet merupakan limbah sisa pengiriman barang yang masih memiliki nilai ekonomis. UMKM OKAYU ini merupakan usaha kecil yang memanfaatkan limbah tersebut untuk kerajinan kayu. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pengunjung wisata ke Banyuwangi menurun, yang juga menyebabkan menurunnya omzet penjualan kerajinan di toko oleh-oleh. Mengingat yang terlibat dalam rantai bisnis pariwisata sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak yang saling bergantung. Hal ini mengakibatkan sulit dalam penyusun perencanaan penjualan dan pemasaran UMKM OKAYU secara mandiri. Solusi permasalahan tersebut dengan menerapkan strategi pemasaran dan penjualan yang memadai dan efektif. Perluasan pemasaran dan sosialisasi branding perlu dilakukan dengan branding image melalui media sosial dan situs web. Selain untuk media promosi, situsweb e-comerce yang akan dibangun juga dapat digunakan untuk transaksi penjualan. Sehingga para pembeli tidak perlu berkunjung ke OKAYU secara langsung, namun cukup mengunjungi situs web UMKM OKAYU agar dengan mudah mencari dan melakukan pemesanan kerajinan. Mitra pengusaha kerajinan kayu di Desa Kebalenan mampu memahami kemanfaatan dan teknologi web dan media sosial, sehingga mampu mempromosikan produk OKAYU melalui situs web dengan laman https://okayu.id/.  Media pemasaran yang digunakan bertambah dua media, yaitu media toko daring dan media web site. Dari hasil pelatihan operasional web pemasaran, mitra mampu membuat katalog produk yang menarik. Untuk melindungi legalitas dan memperluas pemasaran, telah didaftarkan sebagai CV dengan nama Okayu Project dan didaftarkan merek dagang produk Okayu Project. Dengan legalitas tersebut, maka produksi OKAYU dapat dikembangkan dan dipasarkan ke khalayak umum.  Limbah kayu palet merupakan limbah sisa pengiriman barang yang masih memiliki nilai ekonomis. UMKM OKAYU ini merupakan usaha kecil yang memanfaatkan limbah tersebut untuk kerajinan kayu. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pengunjung wisata ke Banyuwangi menurun, yang juga menyebabkan menurunnya omzet penjualan kerajinan di toko oleh-oleh. Mengingat yang terlibat dalam rantai bisnis pariwisata sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak yang saling bergantung. Hal ini mengakibatkan sulit dalam penyusun perencanaan penjualan dan pemasaran UMKM OKAYU secara mandiri. Solusi permasalahan tersebut dengan menerapkan strategi pemasaran dan penjualan yang memadai dan efektif. Perluasan pemasaran dan sosialisasi branding perlu dilakukan dengan branding image melalui media sosial dan website. Selain untuk media promosi, website e-comerce yang akan dibangun juga dapat digunakan untuk transaksi penjualan. Sehingga para pembeli tidak perlu berkunjung ke OKAYU secara langsung, namun cukup mengunjungi website UMKM OKAYU agar dengan mudah mencari dan melakukan pemesanan kerajinan. Mitra pengusaha kerajinan kayu di Desa Kebalenan mampu memahami kemanfaatan dan teknologi web dan media sosial, sehingga mampu mempromosikan produk OKAYU melalui website dengan laman https://okayu.id/. Dari hasil pelatihan operasional web pemasaran, mitra mampu membuat katalog produk yang menarik. Untuk melindungi legalitas dan memperluas pemasaran, telah didaftarkan sebagai CV dengan nama Okayu Project dan didaftarkan merek dagang produk Okayu Project. Dengan legalitas tersebut, maka produksi OKAYU dapat dikembangkan dan dipasarkan ke khalayak umum

    Similar works