The Meaning of Self-Identity Search and Self-Disclosure Experience of Non-Binary People in Indonesia

Abstract

Gender adalah sebuah spektrum yang mengalami perkembangan dengan sangat pesat. Konstruksi gender telah diterapkan oleh masyarakat secara turun temurun. Terdapat kemungkinan terjadinya dekonstruksi gender dalam masyarakat yang bersifat oposisi dan kontradiktif. Terdapat sekelompok individu yang mengidentifikasi diri mereka diluar dari laki-laki dan perempuan atau biasa disebut sebagai non-binary. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau pengalaman individu non-binary dalam proses pencarian identitas gender, proses penerimaan diri, dan proses interaksi dengan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi Husserl atau transendental yang bertujuan untuk mengungkap pengalaman dari individu non-binary. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga individu non-binary yang memiliki identitas gender berbeda-beda, yaitu genderfluid, agender, dan genderqueer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa individu non-binary merasakan ketidakjelasan terhadap identitas gender mereka sejak kecil. Mereka kerap merasa tidak sesuai dengan konstruksi yang berlaku di masyarakat. Setelah melakukan riset dan menjalin hubungan dengan beberapa orang, mereka mulai mengenal istilah non-binary dan merasa bahwa istilah tersebut cocok untuk diri mereka. Pengalaman mereka berlanjut ketika harus berinteraksi dengan orang sekitar. Individu non-binary memiliki kecenderungan enggan untuk memberitahu keluarga tentang identitas gender mereka. Namun, mereka merasa nyaman ketika melakukan pengungkapan diri kepada teman-teman sekitar. Ketiga individu non- binary memutuskan untuk menghiraukan jika ada opini negatif tentang mereka. Pada akhirnya, hal yang paling penting adalah mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri

    Similar works