Jarak Sosial Masyarakat Dengan Kelompok Lesbian Gay Biseksual Dan Trangender (LGBT) Desa Salilama Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gotontalo
Penyimpangan seksual saat ini banyak sekali terjadi di tengah masyarakat. Fenomena ini secara otomatis sangat mengkhawatirkan berbagai pihak karena penyimpangan seksual akan membawa dampak buruk bagi pelakunya. Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menjadi perdebatan yang panas di kalangan masyarakat Indonesia. Desain penelitian ini adalah peneletian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 20 masyarakat . Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari 20 informan yang di wawancarai ada 13 informan yang menolak adanya LGBT secara pribadi tapi tidak dengan keberadaan mereka selagi mereka tidak menganggu masyarakat lainnya. Tapi 5 diantaranya sama sekali tidak menerima LGBT adanya LGBT ini dilingkungan baik dari teman, tentangga, tamu, ataupun kelurga dalam perkawinan alasan merupakan perilaku menyimpang dan melanggar norma agama, dengan kata lain lain masyarakat memiliki jarak social dengan Kelompok LGBT ini artinya masyarakat masih memiliki prasangka terhadap LGBT. Sedangkan 7 informan menerima keberdaan LGBT dalam lingkungan tempat tinggalnya ataupun dalam dunia pekerjaan selagi mereka tidak menganggu keluarga ataupun masyarakat lainnya. Hasil kesimpulan bahwa Jarak Sosial Masyarakat Dengan Kelompok LGBT Desa Salilama Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Menunujukkan bahwa masyarakat menerima keberdaan LGBT dilingkungannya. Kata Kunci: Jarak Sosial, Masyarakat, LGB