Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan pengurus dalam
menerapkan keterampilan manajerial pada proses pengembanga bakat dan minat
santri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif empiris
dengan menggunakan instrument penelitian berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil dari peneitian ini dapat dinyatakan bahwa pengurus pondok
belum sepenuhnya menerapkan keterampilan manajerial hal ini terbukti dari hasil
observasi dan hasil wawancara yang mengatakan bahwa pada saat proses
pengembang masih dibilang belum berjalan dengan lancer, dikarenakan masih ada
penghambat, dilihat juga tidak semua santri yang tertarik dalam mengikuti
walaupun antara pengurus, pengasuh dan santri selalu menjaga hubungan dengan
baik, akan tetapi belum bisa dikatakan sepenuhnya pengurus pondok dalam
menerapkan keterampilan manajerial dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini
yaitu, pertama pada aspek keterampilan konseptual pengurus dalam
pengembangan ada beberapa konflik atau permasalahan yang dapat menghambat
proses pengembangan bakat minat. Kedua pada aspek keterampilan teknis proses
pengembangan yang kami dapatkan cukup baik namun hanya beberapa santri
yang diatas rata-rata yang mampu melakukan hal tersebut, karena berbeda
pendapat dan kegiatan dalam pola kehidupannya. Ketiga pada aspek keterampilan
manusiawi dalam proses pengembangan sudah cukup terarah hanya saja ada
beberapa santri, yang belum tertarik paada wadah yang sudah disediakan