research

Cadangan Karbon Hutan Bekas Tebangan Pembalakan Berdampak Rendah dan Konvensional di Kalimantan Timur: Studi Kasus di Hutan Malinau

Abstract

Laju deforestasi dan degradasi hutan telah berkontribusi sebesar 17% dari total emisi karbon global (IPCC, 2007). Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan tingkat emisinya hingga 26% secara sukarela pada tahun 2020, dan sebesar 41% dengan dukungan pembiayaan dari dunia Internasional. Salah satu aktivitas yang diakui dapat mengurangi laju emisi karbon adalah penerapan praktek-praktek pembalakan berdampak rendah (RIL) di hutan tropika karena dapat menurunkan kerusakan pada tegakan tinggal dengan perbaikan teknik penebangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktek RIL dapat menahan emisi karbon. Praktek RIL telah diterapkan di hutan tropis selama kurang lebih dua dasawarsa. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan cadangan karbon hutan bekas tebangan RIL dan penebangan konvensional ( ). Untuk mengestimasi jumlah karbon tersimpan dalam biomassa digunakan persamaan alometrik yang dibangun oleh Yamakura (1986). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CL cadangan karbon tersimpan pada LOF RIL dan CL berturut-turut adalah sebesar 208.5 dan 218.84 Mg ha . Jumlah pohon dalam LOF RIL dan CL berturut-turut adalah sebanyak 215 dan 186 pohon/ha. Praktek RIL telah mengurangi kerusakan pada jumlah pohon tegakan tinggal, namun cadangan karbon pada LOF RIL ternyata sedikit lebih rendah dibandingkan pada LOFCL, karena jumlah pohon besar dan dilindungi dalam LOFCLlebih banyak

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 14/04/2017