HATUR PIUNING
KETUA TIM DESA ADAT PENGLIPURAN
Om Swastiastu, Namobudaya, Salam Kebajikan, Rahayu
Terima kasih dihaturkan ke hadapan Hyang Widi Wasa atas asung
kertha waranugraha-Nya, pelaksanaan Nata Citta Swabudaya (NCS)
Desa Adat Penglipuran dapat terlaksana dengan lancar, sukses, dan
bermakna.
CS merupakan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Pengembangan
Pendidikan (LP2MPP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bermitra dengan Desa Adat
Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Desa Adat Penglipuran dipilih sebagai mitra
NCS karena potensi desa yang layak dikembangkan dalam bidang seni budaya. Adapun kegiatan
NCS di Desa Adat Penglipuran terdiri atas rekonstruksi tari dan iringan Baris Presi, pembuatan
film dokumenter tari Baris Jojor, pelatihan berbusana adat Bali, tata rias dan sanggul Bali,
pelatihan menggambar, membuat ornamen alat-alat upacara, pelatiahan MC, pelatihan
pembuatan merchandise melalui cetak resin dan cetak saring, peletakan prasasti NCS ISI
Denpasar dan buku monografi Desa Adat Penglipuran. Kegiatan NCS dilaksanakan dengan
saling bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa Adat
Penglipuran.
Buku monografi Desa Adat Penglipuran dengan judul Swagina-Sampana-Rupasampanna
memberikan gambaran mengenai Desa Adat Penglipuran dengan potensi sumber daya alam yang
dikelilingi oleh hutan bambu dan tanah perkebunan, sehingga suasana desa sangat sejuk, tenang
dan nyaman. Secara visual desa adat Penglipuran sangat unik dan menarik, karena Masingmasing
pekarangan memiliki angkul-angkul unik sebagai pintu rumah masuk dan memiliki
bentuk yang sama antara yang satu dengan yang lainnya. Bentuk angkul-angkul yang seragam
dan atapnya terbuat dari tumpukan bambu merupakan identitas dari wajah desa yang sangat artistik. Masyarakat Penglipuran sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi yang ada, baik
secara fisik maupun non fisik, sehingga Desa adat Penglipuran menjadi destinasi desa wisata
yang sangat terkenal di manca negara. Masyarakat Penglipuran sangat makmur karena sangat
produktif, selain mengembangkan IKM loloh cemcem dan kunyit, juga banyak terjun sebagai
peternak, perajin, dan seniman serta ekonomi masyarakat sangat didukung oleh pariwisata yang
semakin meningkat. Selain terkenal karena keunikan permukimannya, Desa Adat Penglipuran
juga sebagai desa yang bersejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya monumen perjuangan Anak
Agung Anom Mudita yang terletak di bagian selatan desa, dan masyarakat menyebutnya sebagai
Pura Dalem Mudita. Melihat Potensi Desa Adat Penglipuran sebagai desa Wisata yang berbasis
lingkungan dan adat budaya, maka pelaksanaan NCS sangat tepat sebagai upaya mendorong
pemajuan seni budaya masyarakat setempat yang sejalan visi NCS, yakni mewujudkan ekosistem
seni budaya berkelanjutan.
Seluruh tim NCS Desa Adat Penglipuran menghaturkan terima kasih kepada seluruh
prajuru dan masyarakat karena telah memberikan perhatian yang besar dan berkontribusi dalam
pelaksanaan NCS ini secara maksimal.
Denpasar, 16 Juni 2022
Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.S