Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Memanfaatkan Internet sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mulok Materi Ragam Patu Mbojo di SMAN 4 Kota Bima Kelas X MIPA-2 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021

Abstract

Hasil pembelajaran pra-siklus yang telah dilakukan peneliti, menunjukkan hasil belajar siswa rendah, rata-rata nilai formatif tes siswa yakni rata-rata 65.00 dengan porsentase ketuntasan 68.00, nilai ini masih dibawah indikator yang ditetapkan 75.00 ketuntasan klasikal 85.00. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka peneltan perbaikan pembeljaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mulok materi ragam patu mbojo di SMAN 4 Kota Bima kelas X MIPA-2 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021?. Tujuan Penelitian: 1. Mendeskripsikan proses penerapan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mulok materi ragam patu mbojo di SMAN 4 Kota Bima kelas X MIPA-2 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak penerapan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mulok materi ragam patu mbojo di SMAN 4 Kota Bima kelas X MIPA-2 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data meliputi pengamatan, dokumen dan tes. Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dibandingkan dari hasil tes pra-perbaikan. Perbaikan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Siklus I dari tanggal 13 Juli 2020 sampai dengan 24 Juli 2020 dan siklus II dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2020 sampai dengan 27 Agustus 2020. Subyek perbaikan adalah siswa kelas X MIPA-2 SMAN 4 Kota Bima dengan jumlah siswa 31, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dibandingkan dari hasil tes pra-perbaikan. Hasil pos tes siklus I diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata 68.44 (+3.44), Persentase ketuntasan 71.00% (+3.00), Persentase ini masih dibawah indikator kinerja yakni ≥85.00%. Dari sisi prestasi belajar siklus I (pertama) belum berhasil. APKG I, untuk perencanaan pembelajaran yang mendidik ≥90.50 (+2.00) APKG II, untuk pelaksanaan pembelajaran yang mendidik ≥89.00 (+4.00). Dengan demikian dari sisi kinerja guru siklus I belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni APKG I dan APKG II ≥92.00. Hasil pos tes siklus II menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata 80.00 (+11.56). Persentase ketuntasan 85. 00% (+14.00). Persentase ini telah memenuhi indikator kinerja yakni ≥85.00%. Dengan demikian pada siklus II ini telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan yakni rata-rata ≥75.00 dan persentase ketuntasan ≥85.00%. Dari sisi prestasi belajar siklus II (kedua) telah berhasil. APKG I, untuk perencanaan pembelajaran yang mendidik ≥92.20 (+1.70) APKG, II untuk pelaksanaan pembelajaran yang mendidik ≥92.30 (+3.30). Dengan perbaikan proses pembelajaran berhasil memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yakni APKG I, untuk perencanaan ≥92.00 APKG II, untuk pelaksanaan ≥92.00. Peningkatkan Prestasi belajar siswa, disebabkan efektivitas penerapan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan media internet sebagai sumber belajar dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yang dilaksanakan guru. Dengan demikian setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran sampai siklus II, telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan, dan penelitian dianggap telah berhasil

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 24/05/2022