Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Epilepsi terhadap Kejadian Kejang Pasien Epilepsi Menggunakan Kuesioner ARMS (Adherence Refill Medication Scale)

Abstract

Epilepsi termasuk penyakit kronis otak yang dikarakterisasi dengan kejang berulang (2 kali atau lebih), dimana terjadi gerakan involunter yang melibatkan sebagian tubuh (partial) atau seluruh tubuh (generale), dan seringkali disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi saluran cerna atau saluran kemih. Pengobatan epeilepsi sering menggunakan OAE (Obat AntiEpilpsi). Diketahui 70% anak-anak dan dewasa dengan epilepsi berhasil diterapi dengan obat antiepilepsi. Salah satu ukuran manajemen terapi obat pada penyakit epilepsi adalah menurun atau hilangnya kejang, sehingga adanya kejadian kejang menjadi salah satu ukuran pencapaian end outcome. Kejadian kejang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ada tidaknya faktor pemicu kejang dan kepatuhan konsumsi obat antiepilepsi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional yang dilakukan di poli neurologi Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Soetomo dan Instalasi rawat Jalan RS Universitas Airlangga. Selama penelitian diperoleh 52 pasien epilepsi yang menggunakan obat antiepilepsi. Padapenelitian ini diamati hubungan kepatuhan terhadap adanya kejang pasien epilepsi dalam penggunaan obat anti epilepsi. Pada penelitian ini diketahui nilai koefisien korelasi/ nilai rho (r) sebesar -0,348 dengan nilai p= 0,011 (p<0,05) atau signifikan secara statistik. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan antara kategori kepatuhan (menggunakan kuesioner ARMS) dengan kejadian kejang, dimana semakin tinggi skor ARMS (dianggap semakin tidak patuh) berbanding lurus dengan peningkatan kejang

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 23/05/2022