research

Konstruksi Sosial Sub Culture Nitik (Minum Toak) Pada Masyarakat Desa Sumurgung

Abstract

Nilai-nilai luhur yang tertanam dalam tradisi memberikan makna dan konstruksi sosial bagi masyarakat seperti kota Tuban yang terkenal kebiasaan minum toak atau yang biasa disebut dengan nitik. Meskipun terkenal dengan kota santri, banyak masyarakat Tuban yang sering melakukan nitik. Kebiasaan nitik diartikan sebagai tradisi minum toak bersama disuatu tempat. Penelitian ini menjelaskan tentang konstruksi sosial sub culture nitik bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di desa Sumurgung, kecamatan Palang, kabupaten Tuban. Teori dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial Petter L. Berger dengan menjelaskan tiga dialektika yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi serta menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive dimana setiap subjek memiliki kriteria tertentu sesuai dengan tema penelitian yaitu para pelaku  di desa Sumurgung yang melakukan minum toak minimal lima tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi sub culture nitik masyarakat desa Sumurgung merupakan sebuah media sosialisasi bagi peminum toak, dengan minum toak dapat membuat badan mereka lebih sehat karena mayoritas peminum adalah pekerja kasar. Selain itu nitik merupakan tradisi bagi masyarakat dan peminum toak. Konstruksi terakhir yaitu nitik membangun relasi kerja anatar peminum toak di desa Sumurgung. Kata Kunci : Sub Culture, Nitik, dan Konstruksi Sosial &nbsp

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 11/07/2018