Globalisasi menyebabkan perkembangan di segala bidang tanpa terkecuali bidang kuliner. Di sisi lain, produksi makanan lokal dan regional serta tradisi memasak dan makan bersama semakin menghilang. Masyarakat lebih memilih makanan cepat saji yang didominasi produk makanan dari luar negeri. Kuliner khas Jawa Timur semakin lama semakin terdesak dan beberapa bahkan menghilang. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan kuliner Jawa Timur serta kurangnya perhatian dari pemerintah merupakan penyebab semakin memudarnya kuliner khas Jawa Timur. Dengan adanya Galeri Kuliner Khas Jawa Timur ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana yang dapat mewadahi kegiatan kuliner khususnya kuliner Jawa Timur.Dalam kaitannya dengan spesifikasi objek rancangan berupa sebuah galeri kuliner yang mewadahi beragam kegiatan yang berhubungan dengan kuliner, tema kejutan dipilih karena melihat menjamurnya bisnis kuliner saat ini sehingga diperlukan konsep yang berbeda dan unik sehingga Galeri Kuliner tetap dapat dikunjungi. Kejutan sendiri dapat diperoleh dari sesuatu yang berbeda atau diluar hal dari biasanya. Sesuatu di luar hal yang biasa dalam arsitektur adalah sesuatu yang berbeda. Perbedaan yang muncul bisa dari ukuran, orientasi, lokasi, tampang, konfigurasi, warna, bahan dan tekstur. Kejutan juga dapat terjadi karena Perubahan suasana secara tiba-tiba. Definisi tersebut berusaha direpresentasikan dalam rancangan Galeri Kuliner melalui berbagai aspek arsitektural, sehingga objek rancang dapat hadir sebagai sesuatu yang berbeda dan baru. Konteks lingkungan yang berada di Tunjungan yang merupakan kawasan cagar budaya menjadi tantangan tersendiri dalam proses merancang. Karena kawasan Tunjungan memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap aspek kesejarahanny