Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Padasektor Industri dalam Kattannya dengan Produktivitas Kerja di Kawasan Industri, Kabupaten Serang

Abstract

Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) pada sektor industri dalam kaitannya dengan jumlah kecelakaan kerja. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui: pengetahuan sikap dan perilaku karyawan industri terhadap program K-3; keadaan lingkungan kerja pada Perusahaan; status dan pola penyakit yang terjadi pada sektor industri; pembagian shift kerja dalam kaitannya dengan absensi kcryawan dan kesehatan kerja; jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu taliun terakhir; dan menemukan model intervensi sistem pelaksanaan program K-3. Penelitian ini merupakan studi Cross Sectional terhadap program K-3 serta wilayah lingkungan industri untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas pelaksanaan K-3 di sektor industri. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Serang, pada 3 (tiga) skala industri, yaitu industri kecil, industri sedang/menengah dan industri besar. Dari skala industri tersebut, dipilih 6 (enam) jenis industri secara classified random sampling yang masing-masing diambil 2 (dua) industri skala kecil, 2 (dua) industri skala sedang/menengah, dan 2 (dua) industri skala besar. Secara umum, tingkat pengetahuan pekerja tentang kegunaan alat pelindung diri keselamatan dan kesehatan kerja cukup tinggi (82,3%). Namun, yang inengaku selalu mempergunakan hanya 41,7%. Sedangkan, tingkat penyediaan alat tersebut oleh pengusaha juga sudah cukup memadai (87,6%). Shift kerja tetap dibutuhkan dalam rangka efektivitas dan efisiensi dan tingkat absensi tertinggi pada pagi hari, menyusul malam dan siang hari. Alasan tidak masuk kerja/absen yang banyak dikemukakan adalah dikarenakan sakit. Kecelakaan kerja banyak terjadi pada pekerja industri skala kecil (26,9%). Angka kesakitan pekerja dalam kurun waktu 1 tahun terakhir cukup tinggi (51,2%) dengan pola penyakit yang bervariasi; yang tertinggi pekerja mengeluhkan pusing (34,4%), kemudian batuk (16,7%), dan yang terrendah adalah gatal-gatal (1,0%). Lingkungan kerja menunjukan kondisi cukup baik, baik dari segi kebersihan lingkungan kerja maupun sirkulasi udara dalam ruangan kerja. Dengan metode intervensi pelaksanaan program K-3 yang telah dibuat, diliarapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan karyawan/buruh, memperkecil angka kecelakaan kerja serta meningkatkan produktivitas kerja

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 19/08/2017