research

Memahami Power dan Komunikasi Identitas Diri melalui Tato

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana memahami power dan komunikasi identitas diri perempuan melalui tato. Penemuan sebelumnya menemukan bahwa perempuan lebih sering berkomunikasi secara non verbal, sehingga tato menjadi salah satu pilihan perempuan untuk berkomunikasi. Namun banyak hal yang harus dihadapi perempuan untuk bisa mendapatkan tato mulai dari masalah sosial, budaya, hingga agama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami power dan komunikasi identitas diri perempuan melalui tato. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yang memahami fenomena dari kehidupan pelakunya. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tato dapat menjadi power dan identitas diri perempuan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Power dalam tato dapat terlihat ketika tato mampu menjadi komunikasi non verbal yang dapat digunakan oleh perempuan. Komunikasi keluarga yang tidak berjalan denga baik membuat perempuan memiliki kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal. Selain itu tato juga menjadi tanda claiming the body yang digunakan perempuan untuk menandai kepemilikan tubuh mereka. Namun tato juga dijadikan pihak lain untuk menandai tubuh perempuan yang mereka miliki. Ketika pihak lain meng claim tubuh perempuan menjadi milik mereka melalui tato, perempuan tidak memiliki kekuatan untuk memiliki dan membuat tubuh mereka sendiri. Tato juga menjadi terapeutik bagi perempuan yang mengubah emosi dari pengalaman buruk menjadi sebuah karya seni.. Identitas diri perempuan melalui tato terlihat ketika tato dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri perempuan. Salah satu kebutuhan aktualisasi perempuan adalah penghargaan atas diri. Kurangnya aktualitas yang dirasakan perempuan dapat digantikan oleh tato yang mengakui keberhasilan dan prestasi perempuan melalui identitas yang perempuan buat melalui gambar tato yang dapat mewakili identitas mereka untuk menghargai diri mereka sendiri. Identitas diri perempuan melalui tato juga terlihat ketika perempuan menggunakan identitas pribadi melalui tato untuk melindungi diri mereka dari budaya kota Yogyakarta yang masih memberikan stigma negatif pada perempuan bertato. Pada akhirnya, tato memiliki power dan menjadi komunikasi identitas diri yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 07/01/2018