Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan energi yang semakin tinggi tersebut tidak diimbangi dengan persediaan energi yang besar, namun persediaan energi dari tahun ketahun semakin menipis. Penggunaan energi harus seefisien mungkin salah satunya dengan menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan sistem penerangan pada ruang laboratorium. Sistem pengkondisian udara mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers) dengan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Sedangkan pada sistem penerangan mengacu pada Standar Nasional Indonesia untuk menentukan besarnya intensitas penerangan. Dari penelitian ini didapatkan hasil Kapasitas AC terpasang yang masih kurang dari beban pendinginan adalah ruang lab. pendingin, lab. metalurgi, lab. CAE, lab. komputer 1 dan 2, lab. Teknik pembakaran dan bahan bakar dan lab. Motor bakar. Pengurangan beban pendinginan dilakukan dengan penambahan tirai dan penggantian lampu dengan tipe LED. Penghematan pada sistem pengkondisian udara adalah dengan mengganti refrigerant R22 dengan musicool MC22 dimana mampu menghemat pemakaian daya listrik sebesar 10%. Sedangkan pada sistem penerangan diperoleh hasil perhitungan intensitas penerangan yang sudah sesuai dengan standar adalah lab. perencanaan dan pengembangan produk, lab. desain, dan lab. otomasi. Untuk mencapai kondisi standar maka rekomendasi yang diberikan adalah dengan penambahan jumlah lampu. Penghematan pada sistem penerangan dilakukan dengan penggantian lampu dengan tipe LED dan mampu menghemat daya listrik 30.11%