research

Implikatur Percakapan (Sebuah Tinjauan Psikolinguistik)

Abstract

Dalam percakapan sehari-hari orang tidak selarnanyamempergunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang bermaknaliteral, meJainkan juga memakai bentuk-bentuk lain yang 0ermaknatidak langsung. Walau antara bentuk kebahasaan yangdipakai dengan makna yang dimaksud tak ada kesesuaian,orang rnasih dapat memahami maksud pembicaraan denganmembuat implikatur-implikatur. lrnplikatur merupakan maknaekstra yang sengaja diinferensikan untuk menjembataniperbedaan antara bentuk kebahasaan yang dipakai denganmakna yang dimaksudkan dalam konteks prakmatikpercakapan. Implikatur memberikan penafsiran pragmatisyang mampu melewati dan rr:enembus b,atas-batas strukturallinguistik. lmplikatur' lebih diderivasikan dari struktur logikaatau semantis daripada 'struktur lahir kebahasaan.Untuk dapat memanfaatkan implikatur secara b~ik.ada semacam aturan yang perlu dipatuhi pembicara, yaituyang disebut maksiro percakapan. Ada empat macam maksim.yaitu maksim kualitas yang bei"kaitan dengan kebenaraninformasi yang dikatakan, maksiro kuantitas yang berupatuntutan berbicara seperlunya, maksim relasional yang bcrkaitandengan kerelevansian dengan sesuatu yang dituturkan,dan maksim 'cara yang berwujud cara mengemukakan sesuatu.Maksiro Cara inilah yang dalam banyak hal menentukan stile"penuturan seseorang. Bentuk metafora -yang memiliki keunggulankarena kemarnpuannya rnengemukakan banyak dengansedikit kata- yang sering ban yak dipergunakan dalam percakapandapat dipahami dengan memanfaatkan jasa implikaturterutama yang berupa maksiro relasional. Dampak bagi pengajaranbahasa dan sastra di sekolah adalah perlunya pengajaranpembuat~n implikatur-implikatur karena kemampuan itutak akan diperoleh begitu saja oleh anak

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/10/2017