research

Pengaruh Lokasi Produksi Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Benih Jahe (Zingiber Officinale L.)

Abstract

Salah satu permasalahan dalam budidaya jahe (Zingiber officinaleL.) adalah masih rendahnya produktivitas dan mutu jahe, yang antara laindisebabkan oleh penggunaan bahan tanaman/benih yang masih asalan/kurang memenuhi persyaratan. Usaha untuk penyediaan benih yangbermutu di antaranya dapat dilakukan dengan penanaman di daerah yangtepat serta menyimpan benih dengan cara yang baik dan benar. Sampaisaat ini informasi mengenai mutu benih jahe dari lokasi produksi(ketinggian tempat, jenis lahan dan jenis tanah) yang berbeda masihterbatas. Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan dengan tujuan untukmempelajari mutu fisik dan fisiologik benih jahe dari lokasi produksiyang berbeda selama periode penyimpanan. Percobaan dilakukan di daerahsentra produksi jahe di Dusun Cipanas, Desa Werasari, KecamatanBantarujek, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dari bulan Juli sampaiNovember 2003, dengan menggunakan tiga jenis jahe yaitu: Jahe PutihBesar/JPB (Z. officinale var. officinale), Jahe Putih Kecil /JPK (Z.officinale var. amarum), dan Jahe Merah/JM (Z. officinale var. rubrum).Untuk masing-masing jenis jahe diperlakukan dengan kombinasi lokasiproduksi dan lama penyimpanan. Untuk masing-masing jenis jahepercobaan disusun dalam rancangan petak terbagi (RPT) dengan tigaulangan. Petak utama yaitu asal lokasi produksi benih: (1) Cipanaslingkungan tumbuh dengan tinggi tempat ± 600 m dpl, lahan sawah tadahhujan, tekstur tanah liat berpasir, kemiringan 0-10% dan (2). Cipicunglingkungan tumbuh dengan tinggi tempat ± 800 m dpl, lahan tegalan,tekstur tanah debu berpasir, kemiringan 10-20%. Anak petak yaitu periodepenyimpanan : 0, 1, 2, dan 3 bulan. Parameter yang diamati meliputi kadarair benih, penyusutan bobot benih dan daya tumbuh benih. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa untuk masing-masing jenis jahe (JPB,JPK, dan JM) yang berasal dari Cipanas maupun Cipicung, mempunyaimutu fisik (kadar air dan penyusutan bobot rimpang) tidak nyatadipengaruhi oleh interaksi lokasi produksi dan lama penyimpanan, sertafaktor tunggal lokasi produksi, tetapi nyata dipengaruhi oleh faktortunggal lama penyimpanan Setelah tiga bulan penyimpanan kadar airbenih rimpang dari lokasi produksi Cipanas dan Cipicung untuk JPB masih82,43% dan 80,67%, JPK kadar airnya masih 84,16% dan 81,31%, danJM 69,49% dan 65,88%. Penyusutan bobot rimpang untuk masing-masingjenis jahe dari lokasi produksi Cipanas dan Cipicung sebagai berikut : JPB14,44% dan 14,82% ; JPK 17,84% dan 26,11% ; JM 48,40% dan 37 14%.Daya tumbuh benih setelah 3 bulan penyimpanan untuk masing-masingjenis jahe dari lokasi produksi Cipanas dan Cipicung sebagai berikut : JPB92,00- 93,32%, JPK 85,33- 86,67% dan JM 86,67-89,33%. Kadar airbenih/rimpang jahe menurun, sedangkan penyusutan bobot rimpangmeningkat sejalan dengan lamanya penyimpanan. JPB, JPK dan JM yangberasal dari Cipanas maupun Cipicung dapat disimpan selama tiga bulan,tanpa mengalami penurunan mutu fisik dan fisiologik yang berarti

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/10/2017