National Institute of Health Research and Development, Indonesian Ministry of Health
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang status gizi murid di sekolah favorit dan bukan favorit taman kanak-kanak (TK) maupun sekolah dasar (SD). Penelitian dilakukan di tiga provinsi/daerah yang berbeda keadaan geografi dan sosial budayanya, yaitu DKI Jakarta, DIY dan Lampung. Di tiap-tiap daerah tersebut diteliti tiga TK (satu TK favorit dan dua TK bukan favorit) dan tiga SD (satu SD favorit dan dua SD bukan favorit). Kecuali untuk DIY, jumlah SD yang menjadi lokasi penelitian adalah 4 SD (1 SD favorit dan 3 SD bukan favorit), dan dari ketiga TK yang dijadikan sebagai lokasi penelitian tidak ada yang berstatus TK favorit. Jumlah sampel untuk TK favorit dan bukan favorit masing-masing sebanyak 90 dan 349 murid, sedangkan untuk SD favorit dan bukan favorit masing-masing sebanyak 789 dan 1742 murid. Jumlah murid TK dan SD favorit yang berada diatas P>50 sebanyak 51.8%, sedangkan pada sekolah bukan favorit sebanyak 42.9%. Rata-rata BB murid TK maupun SD favorit lebih berat daripada murid sekolah bukan favorit. Jumlah murid TK favorit yang berstatus gizi kurang (dibawah P3) sebanyak 1.1% dan pada TK bukan favorit sebanyak 2.0%. Jumlah murid SD favorit yang berstatus gizi kurang sebesar 3.4% dan pada SD bukan favorit sebesar 4.7%. Jumlah murid yang berstatus gizi kurang pada TK dan SD bukan favorit lebih banyak daripada TK dan SD bukan favorit. Jumlah murid TK favorit yang berstatus gizi lebih (diatas P>97) sebanyak 12.2% dan pada TK bukan favorit sebanyak 6.0%, sedangkan pada SD favorit sebanyak 8.6% dan SD bukan favorit sebanyak 2.9%. Jumlah murid yang berstatus gizi lebih pada TK dan SD favorit lebih banyak daripada TK dan SD bukan favorit. Di DKI Jakarta, murid TK maupun SD yang berstatus gizi lebih masing-masing 19.5% dan 10.9%, lebih tinggi daripada di kedua daerah lainnya. Murid TK yang berstatus gizi-lebih lebih banyak berada di DIY dibandingkan dengan dua daerah lainnya, yaitu sebanyak 3.5%. Murid SD yang berstatus gizi kurang lebih banyak terdapat di DKI Jakarta, yaitu sebesar 5.0%. Pada umumnya dengan menggunakan KMS Anak Sekolah, pada sekolah favorit kecenderungan kurvanya terletak pada persentil yang sama, tetapi pada sekolah bukan favorit cenderung naik. Aspek positif dari KMS Anak Sekolah ini, tampaknya memotivasi peningkatan BB responden