Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi dampak yang luar biasa diberbagai sendi kehidupan. Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam, sebagian besar masyarakatnya masih melakukan pengamatan hilal untuk memastikan masuknya awal bulan baru hijriah. Penngamatan yang dilakukan bermacam-macam, dari yang sederhana hanya menggunakan mata telanjang hingga pengamatan yang sudah menggunakan berbagai teknologi penunjang. The Islamic Science Research Network (ISRN) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA teah membangun sistem pengamatan hilal yang menggunakan teknologi terkini yang terdiri dari teleskop William Optic Zenith Star 71ED, kamera CCD Skyris 274M, dudukan teleskop tipe iOptron CEM60, dan filter Baader 685nm. Sebagai instrumen pembantu, sistem teleskop ditambah dengan baffle untuk menapis kuatnya cahaya Matahari pada saat pengamatan