Pada umumnya pertambangan batubara diindonesia menggunakan metode penambangan tambang terbuka, salah satu penentu keberhasilan metode penambangan ini adalah pengupasan batuan penutup atau over burden yang berada di atas lapisan batubara itu sendiri. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menganalisis kemajuan penambangan pada kegiatan pengupasan over burden. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran cress, toe, dan spot pada pertambangan batubara menggunakan total station, dari hasil pengukuran ini diolah kemudian dibandingkan volume over burden yang terkupas menggunakan surpac dan prismoidal. Hasil volume over burden yang tertambang dengan surpac minggu pertama yaitu 10,643 m3, minggu kedua 54,556 m3, dan pada minggu ketiga 63,596 m3, sedang hasil perhitungan dengan prismoidal pada minggu pertama 11,66 m3, minggu kedua 53,99 m3, dan pada minggu ketiga 64,64 m3. Jadi dari hasil perbandingan penambangan volume pengupasan over burden antara surpac dan prismoidal pada minggu pertama 1,02, minggu kedua 0,56, dan pada minggu ketiga 1,05. Berdasarkan perbandingan disimpulankan bahwa hasil perhitungan surpac dan prismoidal memiliki perbandingan yang cenderung sama