research

Evaluasi Kinerja Jalan dan Penataan Arus Lalu Lintas pada Akses Dermaga Ferry Penyeberangan Sianta

Abstract

Kepadatan lalu lintas sering terjadi pada jam-jam sibuk di mana sering terjadi kemacetan pada sebagian jalan raya penting di Pontianak. . Jalan Khatulistiwa yang merupakan juga akses dermaga Ferry Penyeberangan Siantan yang menghubungkan juga dengan lembaga pendidikan, perkantoran, pasar, pertokoan dan pemukiman sehingga dapat menyebabkan konflik arus lalu lintas pada persimpangan yang dapat menghambat kelancaran arus lalu lintas. Untuk merencanakan suatu persimpangan yang baik perlu adanya volume lalu lintas dari persimpangan itu sendiri. Volume lalu lintas ini didapatkan dari hasil survey lalu lintas yang dilaksanakan pada hari Jum'at, Sabtu, Minggu dan Senin. Metode pengambilan data dilakukan dengan alat bantu counter hand. Kemacetan yang terjadi pada persimpangan dikarenakan adanya konflik pada persimpangan yang dapat menghambat kelancaran arus lalu lintas. Hasil penelitian dengan Pengaturan arus lalu lintas didapat alternatif pertama yakni mengurangi hambatan samping dari tinggi menjadi rendah maka ( FRSU = 0,95) misalnya dengan pemasangan rambu lalu lintas larangan serta dilakukan penertiban pedagang kaki lima disekitar simpang sehingga diharapkan berkurangnya hambatan samping disekitar simpang didapat derajat kejenuhan simpang pertama 0,69 dan simpang kedua 0.87. Alternatif kedua mengurangi hambatan samping dari tinggi menjadi rendah maka ( FRSU = 0,95) misalnya dengan pemasangan rambu lalu lintas larangan berhenti serta dilakukan penertiban pedagang kaki lima disekitar simpang. Kemudian kendaraan yang keluar dari kapal ferry dialihkan kearah pasar puring dengan mengurangi hambatan samping yang tinggi menjadi rendah dengan cara pemasangan rambu lalu lintas dan penertiban pedagang kaki lima diruas jalan pasar puring dan disekitar simpang didapat derajat kejenuhan simpang pertama 0,63, simpang kedua 0,57 dan simpang ketiga 1,25. Alternatif ketiga Penerapan alternatif kedua dengan menggunakan simpang bersinyal serta pada simpang ke III dilakukan pelebaran dari 6 M menjadi 12 M pada jalan khatulistiwa didapat derajat kejenuhan simpang pertama 0,583, simpang kedua 0,548 dan simpang ketiga 0,536. Sehingga pengaturan arus lalu lintas dengan alternatif ketiga dianggap lebih efektif. Kata-kata kunci

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 07/01/2018