Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemberdayaan media massa dalam meningkatkan pendidikan politik pada masyarakat kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa dan untuk mengetahui media massa yang dominan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait politik.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Responden penelitian ditentukan sebanyak 10 orang yang terdiri dari 2 orang aparatur pemerintah, 2 orang karyawan swasta dan wirausahawan, 2 orang tokoh agama, 2 orang tokoh masyarakat dan 2 orang tokoh pemuda. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa media massa khususnya televisi belum sepenuhnya menjalankan fungsinya sebagai sarana pendidikan politik. Lebih banyak menampilkan aspek hiburan dan komersial. Dengan kata lain media massa kurang berdaya dalam upaya meningkatkan pendidikan politik masyarakat. Kesimpulan berikutnya adalah bahwa responden lebih menyukai siaran-siaran televisi yang ditampilkan oleh Metro TV dan TV One sebagai sumber informasi berkaitan dengan ekonomi, hukum dan politik.Mengacu dari kesimpulan tersebut maka penulis menyarankan agar pengelola media televisi meningkatkan frekwensi penayangan informasi-informasi politik khususnya politik lokal. Informasi-informasi tersebut dipilih yang memiliki bobot nilai dalam kerangka pendidikan politik masyarakat