research

Evaluasi Panjang Antrian pada Lengan Simpangbersinyal dengan Metode Pkji 2014 (Studi Kasus : Jl.daya Nasional - Jl.prof.h.hadari Nawawi - Jl.ahmad Yani, Pontianak)

Abstract

Simpang bersinyal Bundaran Digulis merupakan simpang yang sering mengalami kemacetan. Simpang tersebut merupakan simpang yang sangat sibuk karena merupakan jalan utama dengan akses menuju pusat komersil, pendidikan dan perkantoran. Penelitian ini memfokuskan pada perhitungan besar panjang antrian pada setiap lengan Bundaran Digulis dan mencari alternatif solusi untuk mengurangi panjang antrian tersebut. Perhitungan panjang antrian dilakukan melalui dua cara yaitu, panjang antrian yang didapat dari teori dan pengukuran panjang antrian di lapangan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI 2014) dengan menghitung manual jumlah kendaraan yang melintasi simpang pada jam puncak pagi, siang dan sore hari, kemudian didapatkan kapasitas, derajat kejenuhan serta panjang antrian.Sebagai contoh diambil perhitungan panjang antrian untuk jam puncak pagi. Dari hasil analisis perhitungan, panjang antrian eksisting dengan pengaturan dua fase adalah sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 253 meter, Daya Nasional 91 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 245 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 45 meter. Hasil pengukuran panjang antrian di lapangan adalah berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 268 meter, Daya Nasional 84 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 263 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 40 meter.Alternatif solusi pengaturan tiga fase dengan metode turbin diperoleh panjang antrian sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 455 meter, Daya Nasional 371 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 421 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 90 meter. Alternatif solusi pengaturan empat fase dengan metode turbin diperoleh panjang antrian sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 495 meter, Daya Nasional 104 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 459 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 75 meter. Dari hasil analisis perhitungan dapat disimpulkan bahwa pengaturan 2 fase (eksisting) pada bundaran Digulis lebih efektif dibandingkan dengan alternatif pengaturan 3 fase dan 4 fase dengan metode turbin. Dilihat dari nilai panjang antrian (PA) yang lebih kecil

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 01/12/2017