NILAI KEBERSAMAAN PADA TRADISI SAPARAN BEKAKAK DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai kebersamaan masyarakat Desa Ambarketawang Gamping Sleman, untuk menjelaskan nilai kebersamaan pada tradisi saparan bekakak di Desa Ambarketawang Gamping Sleman, dan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi saparan bekakak berlangsung di Desa Ambarketawang Gamping Sleman. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data digunakan untuk menggambarkan fakta yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif model Miles dan Huberman terdiri dari data reduction, data display, dan verification. Penelitian ini, teknik triangulasi dilakukan untuk mengecek dan membandingkan data yang diperoleh dengan berbagai sumber, teknik, dan waktu sampai data terbukti keabsahannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kebersamaan masyarakat Desa Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta dapat kita lihat pada saat tradisi saparan bekakak terdapat nilai gotong royong, adanya suatu rasa saling tolong menolong yang besar, sehingga seluruh kehidupan masyarakat itu berdasarkan rasa yang besar, sehingga seluruh kehidupan masyarakat dapat mewujudkan kerukunan antar warganya dan rasa gotong royong untuk saling membantu. Nilai kebersamaan pada tradisi saparan bekakak di Desa Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta mampu meningkatkan dan menjaga sifat kegotong-royongan, persaudaraan, serta kerukunan masyarakat di wilayah Desa Ambarketawang. Pelaksanaan tradisi saparan bekakak berlangsung di Desa Ambarketawang Gamping Sleman. Pada tahun ini tradisi saparan bekakak dilaksanakan tetapi tidak menimbulkan kerumunan karena adanya pandemi covid-19. Tujuan diadakannya upacara tradisi saparan bekakak adalah untuk mengenang jasa dan kesetiaan Ki Wirasuta yang meninggal dunia dalam menjalankan tugas menunggu bekas pesanggrahan Kraton Ambarketawang atas perintah Sri Sultan Hamengkubuwono I.Kata Kunci: Nilai Kebersamaan, Tradisi, Saparan BekakakThis research aims to explain the value of togetherness of the people of Ambarketawang Gamping Sleman Village, to explain the value of togetherness in the tradition of saparan bekakak in Ambarketawang Gamping Sleman Village, and to know the implementation of bekakak saparan tradition taking place in Ambarketawang Gamping Sleman Village. The research method used in this study is qualitative method with ethnographic approach. The data is used to describe the facts that occur in Oktaviani Dwi Lestari adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta dan Elsa Putri ESY adalah Dosen Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta.Jurnal Sosialita, Vol. 16, No.2, November 2021 Oktaviani & Elsa, Nilai Kebersamaan...308the field. Data collection techniques are observation, interview, documentation and document study. The data analysis techniques used in this study are qualitative data analysis of Miles and Huberman models consisting of data reduction, display data and verification. This research, triangulation technique was conducted to check and compare the data obtained with various sources, techniques, and time until the data proved validity. The results showed that the value of community togetherness Ambarketawang Gamping Village Sleman Yogyakarta can be seen at a time when the tradition of saparan bekakak there is a mutual value, there is a sense of mutual help to help the great, so that the whole life of the community is based on a great sense, so that the whole community life can realize harmony between its citizens and a sense of mutual mutual assistance to help each other. The value of togetherness in the tradition of saparan bekakak in Ambarketawang Village Gamping Sleman Yogyakarta is able to improve and maintain the nature of cooperation, brotherhood, and community harmony in the area of Ambarketawang Village. The Implementation of Saparan Bekakak Tradition Takes Place In Ambarketawang Gamping Sleman Village. This year the tradition of saparan bekakak was implemented but did not cause crowds due to the covid-19 pandemic. The purpose of the traditional ceremony of saparan bekakak is to commemorate the service and loyalty of Ki Wirasuta who died in carrying out the task of waiting for the former rest house Kraton Ambarketawang on the orders of Sri Sultan Hamengkubuwono I.Keywords: Keyword: Values of Togetherness, Tradition, Saparan Bekaka

    Similar works