Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Ketepatan Pemilihan Analgesik Oral dalam Tindakan Swamedikasi Masyarakat Kota Malang

Abstract

Swamedikasi adalah tindakan menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi gejala yang dialami. Swamedikasi yang sering dijumpai adalah penggunaan obat analgesik dengan persentase mencapai 36,2 – 59%. Tingginya perilaku pengobatan sendiri berdampak pada tingginya angka medication error. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap ketepatan pemilihan obat analgesik dalam tindakan swamedikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Jumlah responden sebanyak 126 sampel berasal dari 5 kecamatan di Kota Malang. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar atau salah, sedangkan ketepatan pemilihan obat dinilai menggunakan skala Likert 15 pernyataan dengan 4 pilihan skala jawaban. Uji analisis menggunakan SPSS25 dengan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi menggunakan rank Spearman untuk data terdistribusi tidak normal. Didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Kota Malang yang melakukan swamedikasi analgesik oral berada pada kategori cukup (47,62%), baik (43,65%) dan kurang (8,73%). Hasil Ketepatan pemilihan obat analgetik oral berada pada kategori baik (89,48%) dan cukup (10,32%). Hasil uji korelasi menunjukkan (p) < 0,05 (signifikan), dengan nilai korelasi 0,190 (hubungan sangat lemah). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan ketepatan pemilihan obat analgesik oral pada tindakan swamedikasi pada Masyarakat Kota Malang, namun tingkat korelasi sangat lemah

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions