Pengaruh Pemberian Paklobutrazol Dan Kalium Terhadap Pertumbuhan Anggrek Bulan (Phalaenopsis Sp.) Saat Aklimatisasi

Abstract

Anggrek (Orchidaceae) ialah tanaman hias yang sangat populer karena memiliki jenis yang beragam dan warna bunga yang indah. Bunga anggrek dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti upacara keagamaan, dekorasi ruangan, ucapan selamat dan ungkapan sukacita maupun dukacita. Anggrek Bulan memiliki keindahan bunga dan waktu mekar yang lama sepanjang tahun, sehingga membuat spesies tanaman ini paling banyak diproduksi secara komersial. Produksi anggrek sebagai bunga potong di Indonesia pada tahun 2015-2017 mengalami penurunan sebesar 7,14% dan peningkatan sebesar 0,3%. Permintaan akan kebutuhan anggrek perlu didukung dengan bibit anggrek yang berkualias dalam jumlah besar yang sering kali tidak dapat terpenuhi dengan metode perbanyakan konvensional. Sehingga diperlukan metode perbanyakan yang tepat, efisien dan cepat yaitu kultur in vitro yang dapat menghasilkan bibit yang seragam dalam jumlah banyak. Salah satu tahapan dari kultur in vitro yaitu aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian peralihan dari lingkungan heterotrof ke lingkungan autotrof pada planlet yang diperoleh melalui teknik kultur in vitro dan merupakan tahapan terakhir dari kultur in vitro. Pentingnya melalukan aklimatisasi supaya bibit anggrek (planlet) hasil kultur in vitro dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Paklobutrazol dan Kalium berperan secara sinergis dalam membatu menyesuaikan planlet terhadap lingkungan yang baru (heterotrof ke autotrof), mempertahankan kondisi tanaman yang awalnya pada lingkungan terkendali ke lingkungan yang tidak terkontrol dengan fungsi paklobutrazol dalam penghambat pertumbuhan dan pelindung stres sedangkan kalium dapat mempertahankan turgiditas sel, mangatur membuka dan menutupnya stomata untuk menguragi transpirasi berlebih. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pemberian paklobutrazol dan kalium dalam mempegaruhi kualitas plenlet anggrek bulan pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai Maret 2020 di kebun Handoyo Budi Orchids Malang yang beralamat di Jl. Telasih Ds. Ngijo kec. Karangploso, Malang. Alat yang digunakan sebagai penunjang penelitian yaitu cup plastik, tray semai, hand sprayer, meteran, gunting, staples, kamera, ember, kertas label, Leaf Area Meter (LAM), mikroskop, papan nama, pengaris, alat tulis, gelas ukur dan pinset. Bahan yang akan digunakan yaitu planlet anggrek bulan, media tanam (mos putih, mos hitam dan styrofoam), paklobutrazol 50% bahan aktif, pupuk kalium cair (Ekstra-K 46SW), Dithane M-45 dan air. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemberian paklobutrazol yang terdiri atas 3 taraf yaitu: P0: 0 ppm, P1: 20 ppm dan P2: 30 ppm. Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi kalium yang terdiri atas 3 taraf yaitu K0: 0 ml L-1 K1: 0,52 ml L-1 dan K2: 1,04 ml L-1. Pengamatan dilakukan secara nondistraktif (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, luas daun per tanaman dan persentase hidup tanaman) dan desktraktif (kerapatan vii stomata). Untuk pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun per tanaman dan persentase hidup tanaman akan dilakukan pada saat umur 2, 4, 6, dan 8 mst. Sedangkan pengamatan pada jumlah akar, panjang akar dan kerapatan stomata diamati pada 8 mst. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan Analysis of Varian (ANOVA) dengan taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata atau interaksi antar perlakuan atau faktor maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan pada taraf-taraf faktor yang diuji. Perlakuan paklobutrazol 20 ppm dan kalium 0,52 ml L-1 menghasilkan jumlah daun anggrek bulan lebih banyak dibandingkan dengan kalium 0 ml L-1 dengan paklobutrazol 0 ppm, kalium 0,52 ml L-1 dengan paklobutrazol 0 ppm dan kalium 1,04 ml L-1 dengan paklobutrazol 30 ppm. Pemberian paklobutrazol 20 ppm menghasilkan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan penambahan paklobutrazol 0 ppm dan 30 ppm. Pemberian paklobutrazol 20 ppm menghasilkan jumlah akar lebih banyak dibandingkan penambahan paklobutrazol 0 ppm. Pemberian kalium pada konsentrasi 1,04 ml L-1 menghasilkan tinggi tanaman dan luas daun lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan kalium 0 ml L-

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions