Kubis bunga salah satu sayuran yang memiliki harga jual yang tinggi serta
memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Pada tahun 2019 produksi kubis
bunga mencapai 7.371,40 ton. Namun pada tahun 2020 mengalami penurunan yaitu
6,295,10 ton (Dinas Pertanian Kota Batu, 2021). Sehingga perlu adanya upaya
peningkatan produksi dengan menerapkan teknologi budidaya yang efektif dan
efisien. Salah satunya penggunaan giberelin dan teknik pemupukan fosfor yang
memiliki peranan dalam proses pembungaan dan pembuahan. Tujuan dari
penelitian adalah mengetahui bagaimana pengatuh hormon giberelin, dosis fosfor,
dan hubungan interaksi antara kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil
kubis bunga.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021 sampai Juli 2021. Lokasi di daerah
komplek makam Universitas Brawijaya Jl. Raya Karangan Donowarih,
Karangploso, Malang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial
Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yaitu pemberian hormon giberelin
yang terdiri dari 2 taraf yaitu 0 ppm atau kontrol (G0), dan 150 ppm (G1) dan dosis
fosfor yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 kg/ha (P0), 100 kg/ha (P1), 150 kg/ha (P2),
200 kg/ha (P3), dan 250 kg/ha (P4). Parameter pengamatan meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen, bobot segar total tanaman,
diameter bunga, bobot segar bunga, indeks panen, hasil panen per petak, dan panen
per hektar. Analisis data menggunakan Microsoft Excel kemudian dianalisis
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Jika hasil berpengaruh nyata,
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil dengan taraf 5% untuk mengetahui
perbedaan diantara perlakuan.
Terdapat interaksi antara perlakuan hormon giberelin dan dosis fosfor
terhadap tinggi tanaman pada umur 3 minggu setelah tanam. Perlakuan pemberian
hormon giberelin 150 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen
tanaman kubis bunga pada semua parameter pengamatan. Perlakuan dosis fosfor
250 kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan khususnya tinggi tanaman dan hasil
ii
panen tanaman kubis bunga (diameter bunga, bobot segar bunga, bobot segar
tanaman total, hasil panen per petak, dan hasil panen per hektar)