Kontroversi bersejarah antara Republik Rakyat Tiongkok (Tiongkok) dengan
Taiwan telah membuat Taiwan berada dalam situasi politik yang genting dimana
Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatic formal dengan mayoritas negara.
Taiwan menempa identitas kekuatan menengahnya melalui diplomasi budaya, tetapi
menghadapi masalah unik dari pengakuan diplomatik yang lemah. Hal ini membuat
Taiwan harus mencari jalan untuk keluar dari isolasi diplomatic untuk menyebarkan
nilai dan budayanya ke mancanegara. Diplomasi public telah digunakan secara luas
dengan menargetkan public asing dengan menggunakan aktivitas yang
mempengaruhi mereka dan sekaligus menahan politik luar negeri nasional dalam halhal tertentu.
Di era globalisasi dan peningkatan teknologi yang begitu pesat, masakan
mewakili identitas sejarah dan hubungan antara makanan, tempat, dan orang-orang
ditingkat nasional, regional, maupun local. Kini makanan dapat dengan mudah
dibagikan kepada orang lain di seluruh dunia, sehingga memunculkan
“gastrodiplomasi” sebagai alat diplomasi budaya yang semakin populer digunakan
oleh negara untuk mempromosikan Nation Branding . Gastrodiplomasi secara khusus
berfokus pada peran pemerintah dalam mempromosikan warisan kuliner sebagai
diplomasi public di luar negeri tetapi juga harus meyakinkan actor swasta dan warga
negara dalam suatu negara tentang nilai gastrodiplomasi itu sendiri.
Bagi orang Amerika keturunan Asia, Bubble Tea adalah minuman yang
populer. Bubble Tea telah menjadi barang yang ikonik dalam budaya Asia-Amerika dan terkenal sebagai symbol budaya dan telah memicu banyak diskusi kritis tentang
identitas dan kepemilikan. Selama beberapa decade, bubble tea mendapatkan
penggemar dan membuat reputasi positif bagi Taiwan sebagai pencetusnya. Agen
sebenarnya dari soft power Taiwan adalah orang-orang Taiwan yang membawa
Bubble Tea keluar dari Taiwan dan masuk ke dunia internasional. Di Amerika,
Bubble Tea telah berkembang lebih dari sekedar minuman “Taiwan” tetapi juga
menjadi jenis masakan internasionalnya sendiri, yang menggabungkan berbagai rasa.
Hal ini membuktikan jangkaawan global dan penerimaan luas gastrodiplomasi
Taiwan.
Hasil dari penelitian ini adalah Taiwan mampu mengenalkan negaranya
kepada public Amerika melalui strategi gastrodiplomasi dengan menggunakan
Bubble Tea sebagai alat gastrodiplomasinya. Terbukti dengan banyaknya brand
bubble tea yang beroperasi di Amerika dan pergelaran event bubble tea yang sukses
menggaet perhatian banyak masyarakat Amerika sehingga secara tidak langsung ini
menaikkan nation branding Taiwan di Amerika.
Kata Kunci : Gastrodiplomasi, Makanan, Nation Branding