Faktor Pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah

Abstract

Berbagai tindak kekerasan seperti demonstrasi, aksi protes dan terorisme, realitanya sebagian dilakukan oleh kelompok muslim yang berafiliasi pada organisasi Islam radikal. Islam ditengarai sebagai agama yang membawa kedamaian dan keselamatan, tetapi mengapa sebagian pemeluknya menjadi radikal dan bersedia melakukan tindakan radikalisme dan terorisme? Apakah hal ini berhubungan dengan ajaran-ajaran tertentu dalam Islam yang telah dimanipulasi, yang juga melibatkan faktor sosial dan psikologi? Guna menjawab pertanyaan tersebut dilakukan kajian menggunakan cara berfikir induktif dengan cara memaparkan data yang berasal dari kajian pustaka dan hasil-hasil penelitian kemudian ditarik kesimpulan umum. Data dianalisis dengan menggunakan perspektif agama dan psikologi sosial.Hasil kajian menunjukkan bahwa radikalisme Islam melibatkan tiga faktor sekaligus yakni faktor agama, faktor sosial dan faktor psikologis. Faktor sosial berupa berbagai kasus ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, merupakan pemicu utama yang dijadikan alat bagi pihak-pihak tertentu untuk membangkitkan kemarahan dan merasa diperlakukan tidak adil. Sementara faktor agama berupa ajaran dakwah, amar makruf nahi mungkar dan jihad, dijadikan legitimasi untuk melakukan tindakan radikalisme atas nama agama. Ajaran agama yang sesungguhnya bersifat netral, telah ditafsir secara ekslusif dengan hanya memilih ayat-ayat yang berkonotasi kekerasan dan mengabaikan ayat-ayat yang bersahabat. Ajaran agama yang telah ditafsir ekslusif untuk melawan ketidakadilan tersebut secara psikologis mampu merubah pandangan apa yang semula dinilai hina (misalnya membunuh dan merusak) menjadi sebuah perjuangan moral

    Similar works