Sebagai wujud dari proses penciptaan manusia, Tuhan Swt telah memberikan masing-masing pihak keragaman dan kelebihan yang satu sama lain. Keragaman dan kelebihan ini bukan merupakan kunci pembeda yang mesti dinilai sakral, melainkan wujud kesetaraan yang saling mengisi satu sama lain. Oleh karena itu, dimensi perbedaan kendati diperankan melalui seorang wanita hanya bersifat kodrati (alamiah). Artinya, perbedaan itu hanya diukur sebatas anatomi tubuh semata yang menjadi legalisasi utama dalam menjalankan pelbagai mobilitas fenomena sosial, dan ini perlu penegasan secara objektif tanpa mengandung unsur bias, sekiranya kemampuan bertindak dari seorang perempuan melebihi standar seorang laki-laki dalam menjalankan kehendak inisiatifnya dalam rangka membela tanah air; dan itu ada pada diri Cut Nyak Dien