Pemetaan Karakteristik Permukiman Kumuh Pesisir untuk Pengelolaan Bencana di Makassar

Abstract

Makassar merupakan salah satu kota yang sebagian wilayahnya merupakan kawasan permukiman pesisir. Namun Perubahan iklim yang terjadi terus-menerus dilingkungan permukiman di pesisir, terkadang menyebabkan bencana banjir (ROB),  angin kencang dan gelombang arus deras, yang setiap saat mengancam rumah-rumah berada dikawasan pemukiman pesisir. Hal ini akan mempengaruhi keberlanjutan ekonomi dan keberlanjutan kehidupan di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik permukiman pesisir untuk pengelolaan bencana di kawasan pesisir Kota Makassar, agar kehidupan dapat terus berlangsung. Secara umum penelitian bersifat deskriptif-evaluatif dengan menggunakan dua pendekatan  yaitu pendekatan Behaviour Approach dan Architectural Appproach (Neer, 1999). Pendekatan pertama berkaitan dengan dengan kajian proses memukimi oleh penduduk, “survival strategy” yang dimiliki oleh penduduk yang dimanifestasikan dalam kondisi sosio-ekonominya. Pendekatan yang kedua berkaitan dengan kajian Perumahan dan pola permukiman. Kedua pendekatan tersebut dioperasionalisasikan dengan comparative perspective, yaitu dengan membandingkan eksistensi permukiman yang disaring melalui mekanisme penentuan tipologi karakteristik permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik permukiman kumuh cenderung mengelompok dan menyebar tidak teratur. Masyarakat menempatkan rumahnya secara alami langsung berhadapan dengan pantai, dengan  mata pencaharian sebahagian nelayan sehingga rumah-rumah diletakkan menyebar tak teratur. Hal ini akan ditata kembali berdasarkan struktur ruang kawasan yang telah ada. Kemudian akan dikembangkan sesuai dengan standar penataan kawasan tepi air/ waterfront city yang berlaku. Dari karakteristik ini akan menghasilkan model pengelolaan bencana di kawasan pesisir Makassar

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 06/01/2021