research

Perilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah dan Program Pengobatan Massal di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi

Abstract

Penyakit kaki gajah adalah penyakit menular bersumber binatang yang ditularkan oleh nyamuk pembawa parasit cacing filaria. Upaya yang dilakukan di tingkat global maupun nasional dalam program eliminasi filariasis, yaitu pengobatan massal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat terkait penyakit kaki gajah dan program pengobatan massal sebelum dilaksanakan pengobatan tahun ketiga di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi. Metode penelitian non-intervensi dengan rancangan potong lintang. Unit sampel adalah kepala keluarga dengan total sampel 380orang yang ditentukan secara stratified sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan 45,5% responden sering keluar rumah pada malam hari dengan berbagai jenis aktivitas, sebagian besar (99,5%) menggunakan alat pelindung diri dari gigitan nyamuk. Sebanyak 7,5% responden menyatakan pernah diperiksa sediaan darah jari terkait penyakit kaki gajah, 5,4% pernah mengalami gejala demam berulang. Sebagian besar (86,6%) tahu ada pembagian obat massal di wilayahnya, 69,1% mengetahui ada sosialisasi pengobatan massal dan 86,1% pernah mendapat obat. Dari 324 responden yang menyatakan pernah diberi obat, 76% menyatakan minum obat yang diberikan dan 41% minum obat 2 kali, 24% tidak meminum obat yang diberikan yang sepertinya dengan alasan utama takut efek samping obat (50,8%). Diperoleh hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin, informasi pengobatan, sosialisasi dan distribusi obat terhadap kepatuhan minum obat pada program pengobatan massal penyakit kaki gajah.Kata kunci : Penyakit kaki gajah, Perilaku, Pengobatan massal, Kecamatan PemayungAbstractLymphatic filariasis (LF) is an infectious disease transmitted by mosquitoes that carries parasitic filarial worms. One of the efforts made at the national and global levels in the filariasis elimination program is the mass drug administration (MDA). This study aims to determine practice towards lymphatic filariasis and mass drug administration among population at Pemayung Subdistrict of Batanghari District, Jambi and carried out before the third MDA in 2011. This research is a non-intervention study with crosssectional design. Sample units is households and a total of 374 households had been selected randomly. A practice questionnaire was used to collect data on practice regarding LF and responses to MDA. The results showed for risky behaviour among the respondents, 45.5% said often going out at night with various kinds of activity, 99.5% using protection to avoid mosquito bites, 7.5% have follow blood test for microfilaria detection and 5.4% having experienced periodic fever. Most of respondents (86.6%) know the distribusion of LF drugs in their villages, 69.1% of them ever heard socialization of MDA and 86.1% had been given the drug. Of 324 respondents that had been given a drug, 76% ever consume drug and 41% of them consume it once time while 24% didnt consumpt the drugs with the main reason was fear of side reaction (50.8%). There were correlation (p<0.05) between age, sex, MDA campaign, distribution of medicinewithdrinking medicine compliance.Keywords : Lymphatic filariasis, Practice, Mass Drug Administration, Pemayung Subdistric

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/04/2018