Indonesia kaya akan khasanah budaya, salah satunya kesenian Reog Ponorogo. Kekhasan dan perkembangan kesenian Reog di daerah asalnya, menarik untuk dipelajari. Berdasarkan data yang diperoleh dengan indepth interview terhadap narasumber terpilih, dan dikaji dengan pendekatan kualitatif, dapat dirumuskan, (1) Kesenian Reog memiliki karakteristik dalam bentuk sendratari jathil, warok, gemblakan, barongan, dan caplokan. Terjadi pergeseran makna dan fungsi Reog, dari ritual budaya menjadi industri pertunjukan, sehingga kelompok yang bertahan adalah yang sering mendapat kesempatan untuk pentas. (2) Persebaran kesenian Reog dalam perkembangannya dipengaruhi oleh akses menuju lokasi dari pusat pertumbuhan (kota). Hal ini berkaitan dengan intensitas pertunjukan yang lebih banyak di kota. Persebaran Reog di luar Ponorogo seperti di kota Deli Serdang, Salatiga, Yogyakarta, Bandung, dan bahkan luar negeri, Malaysia, Amerika, Rusia, Jerman dan Belanda. Terjadi akulturasi dengan kesenian setempat. (3) Kebijakan yang disarankan adalah dilakukan pembinaan yang lebih intensif, pembuatan museum Reog dan memasukkan kesenian Reog dalam kurikulum pendidikan sekolah