research

Identifikasi Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa SMA pada Materi Suhu dan Kalor

Abstract

Scientific reasoning skills help students to explain concepts and argumentations, which is it's beneficial for student. This article aims to identification pattern of scientific reasoning student that used to solving problems in heat and temperature material. Type of research is descriptive quantitative with 97 students. Instrument is used 4 item essay test of scientific reasoning with reliability 0.726. the scientific reasoning analyze with the rubric that level and category from pattern of correlational reasoning, proportional reasoning, and probabilistic reasoning. Results of research shows that scientific of reasoning skills in correlational reasoning 44.3% students into category of NR (no relationship). Then, in proportional reasoning 24.7% students into category of AD (Additive). In the last, in probabilistic reasoning 62.8% students into category of AP (Approximate). So, the conclusion of the research is students still in low level of category of scientific reasoning skills.Kemampuan penalaran ilmiah membantu siswa untuk menjelaskan suatu konsep dan berargumentasi, yang mana hal tersebut mendatangkan beberapa keuntungan bagi siswa. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola penalaran ilmiah siswa yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada materi suhu dan kalor. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan subjek sebanyak 97 siswa. Instrumen yang digunakan berupa 4 butir soal uraian penalaran ilmiah dengan reliabilitas 0.726. Analisis penalaran ilmiah sesuai dengan rubrik level dan kategori dari pola correlational reasoning, proportional reasoning, dan probabilistic reasoning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran siswa pada correlational reasoning paling banyak berkategori NR (No Relationship) sebesar 44,3%. Pada proportional reasoning paling banyak siswa berkategori AD (Additive) sebesar 24,7% dan pada probabilistic reasoning siswa paling banyak berkategori AP (Approximate) sebesar 62,8%. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kemampuan penalaran ilmiah siswa masih tergolong rendah karena masih berada pada level-level terendah dalam kategori di tiap-tiap pola penalaran ilmiah yang digunakan pada butir soal

    Similar works