Forestry Research, Development and Innovation Agency
Abstract
Sebagian besar atau sekitar 95% bahan baku rotan untuk keperluan industri barang jadi rotan di Jawa berasal dari hutan-hutan alam Luar Jawa. Sejak tahun 1983 Perum Perhutani telan mengadakan rotan tanaman pada areal hutan produksinya. Untuk meningkatkan manfaat hutan, penanaman rotan dapat memberikan suatu alternatif pemecahan.Studi ini dimaksudkan untuk memberikan hasil analisis sosial-ekonomi terhadap penanaman rotan untuk melihat manfaat ekonomisnya dengan data hasil survei lapangan dan data sekunder. Analisis dilakukan meliputi pendapatan pekerja pada berbagai kegiatan penanaman dan kontribusinya terhadap pendapatan total keluarga pekerja, biaya produksi rotan tanaman dan kriteria finansial rotan tanaman.Hasil studi menunjukkan bahwa pendapatan pekerja pada kegiatan perkecambahan adalah Rp Rp 65.000,- β Rp 285.000,- dalam satu bulan, namun kegiatan ini hanya berlangsung selama sebulan dalam satu tahun. Pendapatan ini memberikan kontribusi sebesar 6-26% terhadap pendapatan total keluarga pekerja. Pada kegiatan persemaian, pendapatan pekerja dapat mencapai Rp 65.000,- per bulan atau 56% dari pendapatan total keluarga dan kegiatan ini berlangsung sepanjang tahun. Dalam kegiatan penanaman, pendapatan pekerja rata-rata adalah Rp 81.000,- per bulan atau 17% dari pendapatan keluarga. Kegiatan berlangsung selama 3 bulan dalam setahun. Hasil analisis finansial terhadap tanaman pinus menunjukkan pendapatan bersih kepada Perusahaan sebesar Rp 9.430.866,- per ha dengan daur 25 tahun dan tingkat lRR 15,05%. Jika dicampur dengan tanaman rotan maka pendapatan bersih mencapai .Rp 13.256.753,- dan lRR 16,36%.Hasil ini menunjukkan bahwa penanaman rotan dapat membawa manfaat sosial bagi masyarakat sekitar hutan dan pendapatan tambahan bagi Perusahaan sehingga penanamannya perlu ditingkatkan untuk meningkatkan manfaat huta