Serat karbon pada umumnya banyak digunakan untuk keperluan tekstil teknik dibandingkan untuk bahansandang. Dalam penelitian ini, pemanfaatan serat karbon untuk tekstil proteksi tahan api dilakukan melalui prosesperajutan dengan anyaman rib dengan metoda baru yaitu metode sisipan yang menggunakan bahan dasar benangkapas dan benang karbon sebagai sisipannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat bahan pelindungtahan api menggunakan serat alami dan serat karbon untuk menghasilkan kain yang memiliki sifat tahan api dannyaman digunakan. Proses perajutan dilakukan dengan variasi skala stitch cam yaitu skala 15, 16, dan 17, agarmendapatkan konstruksi kain yang optimal.Hasil uji tahan api kain rajut khusus pada bagian serat kapas yang telah diproses tahan api menggunakan400 g/l senyawa organoposfat, menunjukkan sifat tidak terbakar dan permanen yang dibuktikan dari prosespencucian berulang sampai 15 kali pencucian rumah tangga, serta memenuhi persyaratan CFR Part 1610, Standardfor The Flammability of Clothing and Industrial Protection Textiles. Hasil uji Perubahan warna kain rajut padakomposisi serat kapas yang dicelup dengan zat warna reaktif, menunjukkan hasil yang baik (nilai 4 dan 3-4 sesuaiskala Perubahan warna). Kondisi optimum untuk tekstil proteksi tahan api dari hasil percobaan adalah kain rajut ribdengan skala stitch cam 17 yang memiliki komposisi serat kapas paling besar (41,64%) dibandingkan dengan hasilkain rajut skala 15 atau 16, serta tinggi jeratan tertinggi 10,77 mm menghasilkan penampakan kain dengan sifatpermukaan lebih lembut, nyaman dipakai, fleksibel (tidak kaku) serta menunjukkan ketahanan jebol yang masihmemenuhi syarat sesuai SNI 2367:2008 dan bersifat tahan api