Background: The Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic has spread to various countries in the world, including Indonesia. In response to this, the Indonesian government makes policies and regulations to control and prevent COVID-19. To ensure success in controlling and preventing COVID-19, community compliance is very important, which is largely influenced by the knowledge, attitudes, and actions of the community.Objective: To describe the behavior of the community towards the prevention of COVID-19 in Amurang District.Methods: This research is descriptive with a cross-sectional or cross-sectional design, which will be conducted in September-November 2021. Using the simple random sampling method, 110 respondents met the inclusion and exclusion criteria.Results and Conclusion: The level of knowledge of the people in Amurang District about COVID-19 in the good category is 87 people (79.1%), the attitude of the people in Amurang District about COVID-19 in the good category is 81 people (73.6%), and community actions in the Amurang District Amurang numbered 91 people (82.7%).Keywords: Knowledge, Attitude, Action, COVID-1

Baguna, Ang Lucia

Rombot, Dina V.

Siagian, Iyone E. T.

English

JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK

 325 Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021 | ISSN: 2337-490X Gambaran perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19  di Kecamatan Amurang Ang Lucia Baguna‡ Iyone E. T. Siagian, Dina V. Rombot§   Background: The Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic has spread to various countries in the world, including Indonesia. In response to this, the Indonesian government makes policies and regulations to control and prevent COVID-19. To ensure success in controlling and preventing COVID-19, community compliance is very important, which is largely influenced by the knowledge, attitudes, and actions of the community.  Objective: To describe the behavior of the community towards the prevention of COVID-19 in Amurang District.  Methods: This research is descriptive with a cross-sectional or cross-sectional design, which will be conducted in September-November 2021. Using the simple random sampling method, 110 respondents met the inclusion and exclusion criteria.  Results and Conclusion: The level of knowledge of the people in Amurang District about COVID-19 in the good category is 87 people (79.1%), the attitude of the people in Amurang District about COVID-19 in the good category is 81 people (73.6%), and community actions in the Amurang District Amurang numbered 91 people (82.7%).  Keywords: Knowledge, Attitude, Action, COVID-19   Latar belakang: Pandemi Corona Virus Desease (COVID-19) telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Menanggapi hal ini pemerintah Indonesia membuat kebijakan dan aturan-aturan dalam mengendalikan dan mencegah COVID-19. Untuk menjamin keberhasilan dalam pengendalian dan pencegahan COVID-19 kepatuhan masyarakat sangatlah penting, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan tindakan dari masyarakat.  Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 di Kecamatan Amurang.  Metode: penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang atau cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September-November 2021. Dengan menggunakan metode simple random sampling dan didapatkan 110 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.  Hasil dan Kesimpulan: Tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Amurang tentang COVID-19 kategori baik berjumlah 87 orang (79,1%), sikap masyarakat di Kecamatan Amurang tentang COVID-19 kategori baik berjumlah 81 orang (73,6%), dan tindakan masyarakat di Kecamatan Amurang berjumlah 91 orang (82,7%). Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, COVID-19 Penel i t ian   J Kedokt Kom Tropik, Des 2021; 9(2): 325-328 ‡ Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, : luciabaguna06@gmail.com § Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi  326 Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021 | ISSN: 2337-490X Corona Virus Disease (COVID-19) awalnya dinamakan sementara sebagai novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian World Health Organization (WHO) mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease Covid-19 yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).1 Kasus pertama COVID-19 diketahui teridentifikasi di kota Wuhan yang berada di negara Cina pada Desember 2019 dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sehingga menyebabkan pandemi yang saat ini sedang berlangsung. Dari berbagai negara di dunia, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang saat ini melawan COVID-19. Menurut data dari WHO hingga tanggal 25 Agustus 2021 Indonesia sendiri telah tercatat 4.026.837 kasus terkonfirmasi, 129.293 kasus kematian dan 3.639.867 kasus tersembuhkan dari COVID-19. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian penting karena jumlah korban yang terus bertambah tiap harinya dan sangat cepatnya virus ini menyebar. Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia adalah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah kasus terkonfirmasi 845.938, 13.201 kasus kematian dan 825.029 kasus sembuh. Pada tanggal 31 Agustus, Provinsi Sulawesi Utara sendiri terdapat 32.242 kasus terkonfirmasi, 950 kasus kematian dan 28.862 kasus sembuh. Pada tanggal 10 Agustus 2021, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 665 kasus terkonfirmasi, 29 kasus kematian dan 470 kasus sembuh. Pada tanggal 27 Desember 2021, di Kecamatan Amurang terdapat 9 kasus kematian dan 151 kasus sembuh.2,3,4 Peningkatan jumlah kasus COVID-19 terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat, sehingga perlu segera ditangani. Untuk Indonesia sendiri pemerintah telah menghimbau pada masyarakat untuk mengatasi wabah tersebut agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Upaya memutus mata rantai wabah COVID-19 membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang baik dari semua elemen, termasuk masyarakat.1,5 Pengetahuan merupakan hasil dari rasa ingin tahu, terutama melalui proses indera pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan juga adalah domain penting dalam pembentukan perilaku. Selain pengetahuan dari masyarakat, pengetahuan, sikap, dan tindakan dari tokoh masyarakat atau pemerintahan dapat menggambarkan perilakunya untuk mendorong masyarakat dalam upaya pencegahan. Sehingga masyarakat dapat berperilaku dengan baik. Perilaku adalah bagian dari tindakan seseorang yang dapat dipelajari dan diamati.6 Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Tempat pelaksanaan penelitian ini di Kecamatan Amurang pada bulan September-November 2021 dengan populasi penelitian berjumlah 110 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random rampling. Data berasal dari isian kuesioner yang dibagikan secara langsung pada masyarakat di Kecamatan Amurang. Data yang terkumpul akan melewati pemeriksaan kembali, pengkodean, proses memasukkan kedalam program komputer, dan proses pemeriksaan data kembali. Karakteristik penelitian ini berupa usia, jenis kelamin, dan alamat (Tabel 1). Hasil penelitian menunjukkan kebanyakkan responden berusia 26-35 tahun (45,5%), berjenis kelamin dominan perempuan (50,9%), dan kebanyakan responden tinggal di Kel. Buyungon, Kel. Uwuran Satu, Kel. Uwuran Dua, Kel. Lewet, Kel. Bitung, dan Desa Ranoketang Tua (12,7%). Berdasarkan tabel 2, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang COVID-19 sebesar 87 orang (79,1%). Berdasarkan tabel 3, mayoritas responden memiliki sikap yang baik terhadap pencegahan COVID-19 sebesar 81 orang (73,6%). Berdasarkan tabel 4, mayoritas responden memiliki tindakan yang baik terhadap pencegahan COVID-19 sebesar 91 orang (82,7%).  327 Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021 | ISSN: 2337-490X Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Amurang adalah baik yaitu berjumlah 87 orang (79,1%) kemudian pengetahuan yang cukup berjumlah 21 orang (19,1%) dan pengetahuan yang kurang berjumlah 2 orang (1,8%). Sejalan dengan hasil penelitian Purnamasari bahwa pengetahuan masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang COVID-19 berada pada kategori baik (90%).7 Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden Variabel N % Usia   17-25 Tahun 15 13,6 26-35 Tahun 50 45,5 36-45 Tahun 28 25,5 46-55 Tahun 16 14,5 56-65 Tahun 1 0,9 Jenis Kelamin   Laki-laki 54 49,1 Perempuan 56 50,9 Alamat   Kel. Buyungon 14 12,7 Kel. Ranoyapo 13 11.8 Kel. Uwuran Satu 14 12,7 Kel. Uwuran Dua 14 12,7 Kel. Lewet 14 12,7 Kel. Bitung 14 12,7 Desa Ranoketang Tua 14 12,7 Desa Kilometer 3 13 11,8 Total 110 100  Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan responden Pengetahuan N % Baik 87 79,1 Cukup 21 19,1 Kurang 2 1,8 Total 110 100  Tabel 3. Distribusi frekuensi sikap responden Sikap N % Baik 81 73,6 Cukup  29 26,4 Total 110 100  Tabel 4. Distribusi frekuensi rindakan responden Tindakan N % Baik 91 82,7 Cukup  19 17,3 Total 110 100  Penelitian yang dilakukan oleh Yanti dkk menyebutkan bahwa 99% masyarakat Indonesia mempunyai pengetahuan yang baik. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh kurangnya pengetahuan dan akses informasi menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan pengetahuan tentang bahaya perilaku tidak sehat sehingga kurang motivasi untuk mengadopsi perilaku sehat.8,9 Pengetahuan di sini adalah hal yang sangat krusial dalam mengubah perilaku seseorang, karena semakin mengerti seseorang tehadap suatu penyakit, maka akan semakin baik pula pemahamannya ketika menghadapi suatu bencana atau wabah penyakit. Pengetahuan masyarakat di Kecamatan Amurang yang sebagian besar memiliki kategori baik tentang COVID-19 ini berpengaruh terhadap pencegahan COVID-19. Pengetahuan yang baik dapat didukung oleh penerimaan terhadap informasi yang beredar di masyarakat tentang COVID-19.10 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar sikap masyarakat di Kecamatan Amurang dalam pencegahan COVID-19 adalah baik yaitu sebanyak 81 orang (73,6%), dan sikap yang cukup berjumlah 29 orang (26,4%). Sikap responden ini dipengaruhi oleh pengetahuan responden yang baik, yakni saat seseorang mempunyai informasi tentang COVID-19, maka ia akan mampu untuk menentukan bagaimana dirinya harus berperilaku terhadap COVID-19.7 Hasil ini sejalan dengan penelitian Sari dkk, sebanyak 201 orang memiliki pengetahuan yang baik (98%) dan sikap yang baik (96%) mengenai pandemi COVID-19. Mayoritas peserta penelitian, 170 (68,8%) peserta, merasa bermanfaat dan penting untuk mengendalikan COVID-19. Penelitian Yanti dkk yaitu mayoritas masyarakat Indonesia (59%) memiliki sikap positif tentang social distancing untuk mencegah penularan COVID-19.8,11,12 Sikap masih menjadi respon tertutup dan merupakan sindrom yang melibatkan faktor pendapat, pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan lain seseorang terhadap suatu objek yang  328 Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021 | ISSN: 2337-490X ada. Sikap masih merupakan kesiapan individu untuk melakukan tindakan secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku dapat dimotivasi oleh faktor internal dan eksternal yang juga dipengaruhi oleh komponen intelektual dan emosional.13 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar tindakan masyarakat di Kecamatan Amurang dalam pencegahan COVID-19 adalah baik yaitu sebanyak 91 orang (82,7%), dan tindakan yang cukup berjumlah 19 orang (17,3%). Penelitian Prihati dkk (2020) menunjukkan bahwa responden dengan perilaku cukup dalam pencegahan COVID-19 sebanyak 23 (46%) responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan masyarakat, maka semakin baik pula tindakan masyarakat dalam pencegahan COVID-19. Menerapkan perilaku sehat dalam pencegahan COVID-19 merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit, namun dalam praktiknya, penerapan ini yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan terutama bagi responden yang tidak terbiasa, kurangnya pengetahuan, dan sedikitnya kesadaran berperilaku hidup sehat.14 Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi COVID-19 antara lain physical distancing, rajin cuci tangan pakai sabun, memakai masker saat keluar rumah, dan vaksinasi. Perilaku dalam bentuk tindakan dapat amati secara langsung melalui wawancara dan aktivitas responden dalam bentuk tindakan nyata/tindakan seseorang dalam pencegahan COVID-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat di Kecamatan Amurang memiliki pengetahuan, sikap, dan tindakan baik terhadap pencegahan COVID-19. 1. Sari W, Siagian IET, Rombot DV. Gambaran penyebaran COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Maret-Juli 2020. J Kedokt Kom Trop. 2020;8(02):307-312. 2. Novel Coronavirus. Accessed August 26, 2021. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus 3. Data — Website Pemantauan Covid-19 | Pemerintah Sulawesi Utara. Accessed August 31, 2021. https://corona.sulutprov.go.id/data 4. Info Covid-19 Minahasa Selatan - minselkab.go.id. Accessed September 1, 2021. https://minselkab.go.id/2021/info-covid-19-minahasa-selatan/ 5. Mona N. Konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi efek contagious (kasus penyebaran virus Corona di Indonesia). J Sos Hum Terap. 2020;2(2):117-125. doi:10.7454/jsht.v2i2.86 6. Mujiburrahman, Riyadi ME, Ningsih MU. Pengetahuan Berhubungan dengan peningkatan perilaku pencegahan COVID-19 di Masyarakat. J Keperawatan Terpadu. 2020;2(2):130-140. http://www.elsevier.com/locate/scp 7. Purnamasari I, Raharyani AE. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang COVID-19. J Ilm Kesehat. 2020;3(1):33-42. https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1311 8. Yanti B, Wahyudi E, Wahiduddin W, et al. Community knowledge, attitudes, and behavior towards social distancing policy as prevention transmission of COVID-19 in Indonesia. J Adm Kesehat Indones. 2020;8(2):4. doi:10.20473/jaki.v8i2.2020.4-14 9. Pampel FC, Krueger PM, Denney JT. Socioeconomic disparities in health behaviors. Annu Rev Sociol. 2010 Aug;36:349-370. doi:10.1146/annurev.soc.012809.102529.Socioeconomic 10. Eikenberry SE, Mancuso M, Iboi E, et al. To mask or not to mask: Modeling the potential for face mask use by the general public to curtail the COVID-19 pandemic. Infect Dis Model. 2020;5:293-308. doi:10.1016/j.idm.2020.04.001 11. Suprayitno E, Purnomo JDT, Sutikno S, Indriyani R. Health education in principle of community affected teenagaer’s smooking attitude and habitual in the coastal area of madura island indonesia. Int J Psychosoc Rehabil. 2020;24(10). doi:10.37200/IJPR/V24I10/PR300173 12. Sari DK, Amelia R, Dharmajaya R, Sari LM, Fitri NK. Positive correlation between general public knowledge and attitudes regarding COVID-19 outbreak 1 month after first cases reported in Indonesia. J Community Health. 2021;46(1):182-189. doi:10.1007/s10900-020-00866-0 13. Soeratinoyo DK, Doda DVD, Warouw F. Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 pada perusahaan produsen air minum dalam kemasan. J Biomedik. 2021;13(28):1-5. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/34512 14. Prihati DR, Maulidita, Supriyanti E. Analisis pengetahuan dan perilaku masyarakat di Kelurahan Baru, Kotawaringin Barat tentang Penyakit COVID-19. J Edudikara. 2020;2(2):3-5.  

Gambaran perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19  di Kecamatan Amurang

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKKT/article/download/40854/36562

Gambaran perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 di Kecamatan Amurang

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK