Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik ditandai dengan
hiperglikemia dan intoleransi glukosa karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi
insulin secara maksimal. DM dicirikan dengan hiperglikemia akibat kegagalan sel beta
pankreas mensekresikan insulin baik secara mutlak (DM Tipe 1) maupun relatif (DM Tipe 2).
Hiperglikemia terjadi dengan menurunnya penyerapan glukosa oleh sel-sel disertai dengan
meningkatnya pengeluaran glukosa oleh hati. Penyakit DM apa bila tidak ditangani dengan
baik maka akan berujung pada semakin parahnya komplikasi dan beresiko menyebabkan
kematian. Salah satu agen terapi DM adalah kombucha. Kombucha merupakan minuman
tradisioanal yang diolah secara fermentasi menggunakan asosiasi simbiotik dari bakteri dan
ragi. Kombucha memiliki beberapa efek kesehatan antara lain sebagai antioksidan,
antibakteri, memperbaiki mikroflora usus, dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan
menurunkan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas
konbucha teh, kombucha salak suwaru dan obat menformin sebagai agen terapi DM pada
tikus wistar jantan yang diinduksi STZ.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap yakni tahap 1: analisis karakteristik kombucha
teh dan kombucha salak suwaru yang meliputi pengukuran pH, total asam, totap padatan
terlarut, total fenol, total tannin, dan aktivitas antioksidan serta senyawa bioaktif. Tahap 2:
pengujian efektivitas kombucha teh, kombucha salak suwaru dan metformin sebagai agen
terapi diabetes miletus secara in-vivo. Penelitian menggunakan rancangan percobaan True
Experimental Design : Post Test with Control Group Design menggunakan 25 ekor tikus putih
(Rattus norvergicus) jantan galur wistar selama 28 hari. Dalam penelitian ini menggunakan
RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif (P0),
kelompok positif (P1), kelompok diabetes + kombucha teh (P2), kelompok diabetes +
kombucha salak sewaru (P3), dan kelompok diabetes + obat metformin (P4). Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila menunjukkan
perbedaan maka diuji lanjut dengan menggunakan uji BNT dengan selang kepercayaan
α=5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombucha salak suwaru memilki karakteristik yang
lebih tinggi daripada kombucha teh hitam. Pemberian kombucha teh hitam, kombucha salak
suwaru dan obat metformin memiliki efektivitas sebagai agen terapi dalam menurunkan
kadar glukosa darah puasa secara berturut-turut yaitu 67,49%, 75,66%, dan 75,07%, mampu
meningkatkan kadar superoksida dismutase dan penurunan kadar malanoldehid serta dapat
memperbaiki profil lifid (high density lipoprotein, low density lipoprotein, total kolesterol,
trigliselida) pada tikus wistar jantan diabetes melitus yang diinduksi STZ. Sedangkan hasil
pengamatan pada hispatologi, untuk perlakuan dengan pemberian kombucha teh, kombucha
salak suwaru dan pemberian metformin menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik
pada pulau langerhans dibandingkan kelompok diabetes dengan jumlah sel beta pankreas
secara berturut-turut yaitu 59,6; 72,2; dan 77,3. Maka dari itu didapatkan kesimpulan bahwa
pemberian kombucha teh hitam, kombucha salak suwaru dan metformin memilki kelebihan
aktivitas yang berbeda-beda sebagai agen terapi diabetes melitus pada tikus wistar dengan
induksi streptozotoc