Jus Sargassum aquifolium Mencegah Peningkatan Kadar Kolesterol dan Kerusakan Histopatologi Tikus yang Diberi Diet Aterogenik

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia juga berkaitan dengan gangguan metabolisme dalam darah. Konsumsi makanan berkalori tinggi merupakan salah satu pemicu tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti diet aterogenik. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan kerusakan lapisan dan dinding pembuluh darah. Kerusakan pada pembuluh darah akan mengakibatkan berbagai macam gangguan. Aterosklerosis adalah salah satu kerusakan yang terjadi pada lapisan pembuluh darah arteri. Plak yang tertimbun di pembuluh darah akan mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan. Adanya sumbatan dalam pembuluh darah akan menyebabkan lumen pembuluh darah menjadi sempit dan kehilangan elastis. Hal ini berkaitan dengan intake lemak dan karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan dalam tubuh. Selain itu semakin lama mengkonsumsi kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan hiperkolesterolemia. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kadar kolesterol tikus yang diberi diet aterogenik lebih tinggi dibanding tikus yang diberi pakan normal. Pangan fungsional merupakan bahan pangan yang memiliki fungsi fisiologis disamping utamanya penyedia energi. Sargassum sp memiliki fenolik yang dapat berperan sebagai penurun kadar kolesterol darah. Bioaktif tersebut banyak memberikan manfaat kesehatan, diantaranya penurunan glukosa darah dan peradangan. Sargassum aquifolium merupakan rumput laut coklat yang mengandung senyawa bioaktif seperti tanin dan saponin. Senyawa bioaktif dapat diperoleh dengan cara juicing. Metode slow juicer dilakukan untuk mengekstraksi karena beberapa bioaktif pada suhu diatas 50oC dapat mengalami perubahan struktur serta menghasilkan bioaktivitas yang rendah. Pada penelitian terdahulu bahwa pemberian jus dan dekok S. polycystum pada tikus DM sebanyak 1 mL dan 1,5 mL dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan menghambat penyerapan gula darah di usus kecil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan deskriptif. Data yang didapatkan dalam penelitian ini dinyatakan sebagai rerata dan standar deviasi yang disajikan dalam grafik. Data yang diperoleh dianalisis dengan metotede analisis sidik ragam ANOVA dan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 5%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tikus wistar jantan yang dibagi menjadi perlakuan A, B, C, D dan E. Tikus A merupakan tikus kontrol yang diberi pakan normaldan tidak diberi perlakuan. Tikus B merupakan tikus kontrol negatif yang diberi diet aterogenik. Tikus C, D dan E merupaka tikus yang diberi diet aterogenik dan jus S. aquifolium sebanyak 1mL 1x sehari, 1mL 2x sehari dan 1mL 3x sehari. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dimulai dari bulan November 2021 hingga bulan April 2022. Hasil uji fitokimia jus S. aquifolium menunjukan bahwa jus S. aquifolium mengandung 3 senyawa bioaktif yaitu saponin, tanin dan steroid dan tidak mengandung polifenol dan flavonoid. Hasil analisa kolesterol dan histopatologi arteri menunjukan bahwa S. aquifolium 1mL 2x sehari mampu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah kerusakan histopatologi arteri

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions