Analisis Kerentanan Pesisir Dari Parameter Hidro-
Oseanografi Menggunakan Metode Coastal Vulnerability
Index (CVI) Di Pesisir Wilayah Kecamatan Gedangan,
Kabupaten Malang
Kabupaten Malang terutama Kecamatan Gedangan merupakan wilayah
yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi sehingga perlu dilakukan suatu
upaya untuk mencegah dampak akibat bencana maupun kerentanan yang
berkelanjutan. Upaya mencegah dampak yang ditimbulkan akibat bencana di
kawasan pesisir dapat dilakukan dengan melakukan analisis kerentanan wilayah.
Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Coastal Vulnerability Index (CVI).
Penelitian mengenai analisis kerentanan pesisir menggunakan metode CVI telah
banyak dilakukan terutama di Kabupaten Malang dalam periode yang berbeda,
namun resiko kerentanan yang dialami oleh pesisir tidak hanya terjadi sekali. Hal
ini dikarenakan kondisi pesisir mudah mendapatkan pengaruh (susceptibility) dari
faktor alami maupun faktor aktivitas manusia. Oleh sebab itu penelitian sejenis
perlu dilakukan secara berkala.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, pertama, untuk
mengetahui nilai parameter fisik sebagai variabel oseanografi dan pengaruhnya
terhadap kondisi ekosistem pesisir kecamatan Gedangan. Kedua, untuk
mendapatkan nilai Coastal Vulnerability Index guna mengetahui sebaran tingkatan
kerentanan di pesisir Kecamatan Gedangan. Ketiga, penelitian ini juga bertujuan
untuk memetakan kerentanan pesisir pada pantai di Kecamatan Gedangan,
Kabupaten Malang agar dapat digunakan sebagai pedoman mitigasi bencana di
pesisir Kecamatan Gedangan.
Parameter yang digunakan dalam pengolahan data kerentanan pesisir ini
adalah Geomorfologi Pantai, Kemiringan Pantai, Perubahan Garis Pantai,
Kenaikan Muka Air Laut, Tinggi Signifikan Gelombang, dan Tunggang Pasang
Surut. Dari hasil pengolahan data yang telah disesuaikan berdasarkan Coastal
Vulnerability Index didapatkan hasil bahwa kerentanan yang ada di kecamatan
Gedangan memiliki nilai sebesar 15.9. Hal ini membuat tingkatan kerentanan
kecamatan Gedangan berada pada kategori tinggi. Adapun apabila dilihat
kerentanannya dari tingkat desa didapatkan bahwa tingkat kerentanan tertinggi
berada pada desa Tumpakrejo dengan nilai 22.2 diikuti oleh desa Sindurejo
dengan nilai 16.4 dan desa Gajahrejo dengan nilai 13.6. Tingkat kerentanan yang
dimiliki desa Tumpakrejo termasuk dalam kategori sangat tinggi sementara tingkat
kerentanan desa Sindurejo dan Gajahrejo termasuk kedalam kategori tinggi.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan rentang periode yang berbeda. Hal
lain yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan parameter sosial,
ekonomi, dan budaya kedalam penelitian