Penampilan Reproduksi Pada Sapi Peranakan Ongole (Po) Di Desa Sidomakmur Dan Desa Sekarputih Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi

Abstract

Sapi PO merupakan sapi lokal Indonesia mengalami penurunan populasi seiring dengan meningkatkan kebutuhan protein hewani asal daging, sehingga pemerintah Republik Indonesia berupa meningkatkan populasi sapi pedaging melalui program Si Komandan (Sapi dan Kerbau Andalan Negeri) dengan aplikasi bioteknologi Inseminasi Buatan (IB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi pada sapi Peranakan Ongole (PO) di Desa Sidomakmur dan Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada paritas 2, 3 dan 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Februari 2021. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data reproduksi induk sapi PO dari tiga kelompok paritas yang berbeda, yaitu paritas 2, 3 dan 4 masing-masing sebanyak 35 ekor yang diambil secara purposive sampling berdasarkan data yang diperoleh dari catatan reproduksi petugas Inseminator dan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi. Metode pada penelitian ini adalah studi kasus. Sumber data diperoleh dari catatan reproduksi petugas inseminator di Desa Sidomakmur dan Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren dan data Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi. Variabel pengamatan adalah S/C, CR, DO, CI dan IF. Data yang diperoleh di rata-rata, kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan Uji Chi Kuadrat dan perhitungan Indeks Fertilitas. Hasil penelitian di Kabupaten Ngawi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai S/C, CR, DO, CI dan IF sapi PO paritas 2, 3 dan 4 Nilai S/C paritas 2, 3 dan 4 masing-masing adalah 1,89±0,96 kali; 1,83±0,89 kali dan 1,89±0,90 kali. Nilai CR pada paritas 2, 3 dan 4 masing-masing adalah 46%; 46% dan 43%. Nilai DO paritas 2, 3 dan 4 masing-masing adalah 130,66±27,33 hari; 134,86±20,59 hari dan 132,14±22,74 hari. Nilai CI pada paritas 2, 3 dan 4 masing-masing adalah 410,71±30,40 hari; 410,37±30,18 hari dan 411,31±22,25 hari dan nilai IF paritas 2, 3 dan 4 masing-masing 18,74; 15,18 dan 15,66. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi sapi PO berdasarkan nilai S/C dan CR paritas 2, 3 dan 4 baik (kurang dari 2), nilai (CR) paritas 2, 3 dan 4 dibawah nilai ideal (kurang dari 60%). Nilai (DO) melebihi nilai ideal (lebih dari 90 hari) dan (CI) melebihi nilai ideal (lebih dari 365 hari). IF sapi PO pada ketiga paritas masih tergolong rendah (dibawah 70%). Diharapkan peternak memperpendek masa sapih pedet agar nilai DO dan CI tidak panjang serta perbaikan manajemen pemeliharaan dan manajemen reproduksi

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions