Latar Belakang: Respon inflamasi sistemik berlebihan pada pasien Covid-19
dapat menyebabkan terjadinya jejas endotel (endoteliopati) sistemik dan keadaan
hiperkoagulasi yang meningkatkan risiko mortalitas. Pemeriksaan parameter
koagulopati yaitu D-Dimer dan fibrinogen dapat memberikan gambaran prognosa
dan sebagai panduan terapi COVID-19
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan D-dimer dan fibrinogen dengan angka
mortalitas pada pasien COVID-19 di Intensive Care Unit (ICU).
Metode: Penelitian merupakan studi satu senter, kohort retrospektif
observasional. Diambil sampel pasien COVID-19 yang dirawat di ICU RSSA mulai
dari bulan Maret 2020 sampai dengan September 2021 dengan sumber data dari
rekam medis. Data yang dikumpulkan antara lain karakteristik demografis,
komorbid pasien, hasil laboratorium, modalitas terapi, serta luaran pasien. Data
laboratorium yang diambil adalah pada 48 jam pertama perawatan di ICU.
Hasil: Didapatkan 590 subyek setelah melalui proses inklusi dan eksklusi dengan
angka mortalitas sebesar 49,3%. Rerata kadar D-Dimer pada pasien yang
meninggal ( 95% CI 7.54-11.53 ), lebih tinggi daripada pasien hidup ( 95% CI 4.28-
6.83 ). Ditemukan bahwa kadar CRP > 2,22 μg/ml ( AUC 0,578, sensitivitas 71%,
spesifisitas 37,2%, PPV 51,8%, dan NPV 57,3% ) sedangakan rerata kadar
Fibrinogen pada pasien yang meninggal ( 95% CI 411.91-448.92 ), tidak jauh
berbeda dengan pasien hidup ( 95% CI 415.64-448.26 ). Ditemukan bahwa kadar
Fibrinogen >433,3 g/l ( AUC 0,489, sensitivitas 48,4%, spesifisitas 45,2%, PPV
44,1%, dan NPV 49,5% ). Hasil analisis menggunakan uji Chi-square didapatkan
D-dimer dengan nilai signifikansi sebesar 0.003 (p<0.05), dan Fibrinogen dengan
nilai signifikansi sebesar 0.902 (p>0.05). Penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang sangat bermakna antara kadar D-Dimer dengan angka
mortalitas pasien COVID-19 ( p=0,003).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar D-dimer dengan
mortalitas pasien COVID-19 yang dirawat di ruang ICU COVID