Pengaruh Pemberian Beta Glukan Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Terhadap Hipertrofi dan Hiperplasia Jaringan Adiposa Tikus Sprague dawley Jantan yang Diberikan Diet Tinggi Lemak dan Tinggi Fruktosa

Abstract

Obesitas merupakan penyakit penumpukan lemak atau jaringan adiposa yang disebabkan karena asupan makanan berlebihan, aktivitas fisik yang kurang, dan faktor genetik. Obesitas juga merupakan salah satu penanda bahwa adanya peningkatan Sindroma Metabolik sebagai epidemi global. Obesitas ini mengakibatkan terjadinya hipertrofi adiposa dan dapat meningkatkan jumlah sel (hiperplasia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beta glukan ekstrak jamur tiram terhadap hipertrofi dan hiperplasia jaringan adiposa pada tikus Sprague dawley jantan. Penelitian ini menggunakan 36 tikus Sprague dawley jantan yang memiliki berat 200-250 gram dan penelitian berlangsung selama 14 minggu. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji beda parametrik One-Way ANOVA dan non parametrik Kruskal Wallis. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan diet normal dengan yang diberikan diet HFHF dan pemberian beta glukan ekstrak jamur tiram dalam bentuk gel (P > 0,05). Akan tetapi, hipertrofi dari tikus yang diberikan dosis beta glukan ekstrak jamur tiram 125 mg/kgBB lebih tinggi daripada kelompok lainnya (KN<KP<P2<P1). Sedangkan hiperplasia dari tikus yang diberikan beta glukan 125 mg/kgBB paling kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya (P1<KN<KP<P2). Dapat disimpulkan bahwa pemberian beta glukan ekstrak jamur tiram belum memberikan perubahan yang signifikan terhadap hipertrofi dan hiperplasia jaringan adiposa tikus Sprague dawley jantan

    Similar works