Jus Sargassum aquifolium Mencegah Peningkatan Kadar Kolesterol dan Kerusakan Histopatologi Hati pada Tikus yang diberi Diet Aterogenik

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Umumnya kadar kolesterol normal pada manusia adalah <200 mg/dL. Kadar kolesterol normal pada tikus, yaitu 10-54 mg/dL. Mengonsumsi makanan high fat merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan kadar kolesterol total dalam darah. Gangguan ini dapat memicu sirosis pada hati. Terdapat senyawa bioaktif yang mampu mencegah peningkatan kolesterol tersebut. Sargassum aquifolium merupakan rumput laut coklat yang memiliki kandungan bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional pencegah peningkatan kadar kolesterol tubuh. S. aquifolium mengandung senyawa tanin, saponin, florotanin, dan steroid sebagai senyawa bioaktif yang paling dominan. Kandungan senyawa bioaktif tersebut dapat diperoleh dengan metode slow juicing. Penelitian ini bertujuan mencegah peningkatan kadar kolesterol dan sirosis pada hati tikus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan November 2021-April 2022. S. aquifolium didapatkan dari Perairan Ekabuana, Teluk Ekas, Kepulauan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Tikus Wistar jantan (Rattus novergicus) umur 2-3 bulan dengan berat ±150 g yang digunakan sebagai hewan coba. Permodelan hiperkolesterol dilakukan dengan cara memberi pakan aterogenik selama 6 bulan. Metode fitokimia ditentukan berdasar metode Harborne. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dimana tiap kelompok terdapat 3 ekor tikus, yaitu kontrol positif, kontrol negatif, hewan coba hiperkolesterol yang diperlakukan dengan pemberian jus 1x, 2x, dan 3x sehari. Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol dan profil hati. Analisis statistik yang digunakan untuk kadar kolesterol adalah analisis ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis data kerusakan histopatologi hati menggunakan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Man-Whitney. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Hasil menunjukkan bahwa jus S. aquifolium mengandung tanin, saponin, dan steroid. Hewan coba yang diberi diet aterogenik menunjukkan peningkatan kadar kolesterol serta hati mengalami sirosis. Pemberian jus S. aquifolium sebanyak 2 kali sehari mampu mencegah peningkatan kadar kolesterol serta mencegah kerusakan profil hati. Sedangkan pemberian sebanyak 3 kali sehari dapat menimbulkan efek toksik. Kesimpulannya adalah jus S. aquifolium mengandung senyawa bioaktif yang mampu mencegah peningkatan kadar kolesterol dan mencegah kerusakan profil hati pada tikus yang diberi diet aterogenik

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions