Kubis bunga (Brassica oleraceae) var. Botrytis merupakan tanaman
sayuran yang populer di Indonesia. Kandungan gizi yang terdapat pada kubis
bunga yaitu senyawa anti kanker dan sumber vitamin C, vitamin A, vitamin B1,
mineral, kalsium, kalium, klor, fosfor, sodium, dan sulfur. Potensi tanaman kubis
bunga yang mempunyai berbagai manfaat dan keuntungan karena mempunyai
nilai ekonomis tinggi serta pemenuhan kebutuhan konsumen semakin meningkat
sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan secara kualitas produksi. Peluang
pasar kubis bunga terbuka lebar seiring dengan meningkatnya permintaan
permintaan di dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan
mempelajari pengaruh POC dan NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis
bunga. Dengan hipotesis pengurangan dosis pupuk NPK dari 15 gram tan-1 secara
bertahap dengan penambahan POC 20 ml L-1 memiliki pertumbuhan dan hasil
yang sama.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar
Kabupaten Kediri mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni. Ketinggian
Kecamatan Ngancar ± 490 mdpl. Suhu 23oC - 31oC dengan tingkat curah hujan
rata-rata sekitar 1.652 mm per hari. Alat yang digunakan pada pelaksanaan
penelitian adalah cangkul, penggaris, meteran, timbangan, alat tulis, kalkulator,
gembor. Bahan yang digunakan adalah benih kubis bunga, pupuk majemuk NPK
Mutiara 16-16-16, pupuk organik cair Super Nasa, planter bag dan papan label.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acaak Kelompok (RAK) yang terdiri dari
6 perlakuan NPK 15 g tan-1, NPK 13,8 g tan-1 + POC 4 ml L-1, NPK 12,6 g tan-1 +
POC 8 ml L-1, NPK 11,4 g tan-1 + POC 12 ml L-1, NPK 10,2 g tan-1 + POC 16 ml
L-1 dan NPK 9 g tan-1 + POC 20 ml L-1 dengan ulangan sebanyak 4. Hasil
pengamatan pada penelitian dilakukan uji analisa ragam (uji F) pada taraf 5%.
Apabila terdapat hasil berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf
5%. Pengamatan dilakukan pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST dan 42 HST
meliputi pengamatan fase vegetatif dan fase generatif.
Perlakuan NPK 9 gram tan-1 + POC 20 ml L-1 tidak berbeda nyata dengan
perlakuan NPK 15 gram tan-1. Pada fase vegetatif tanaman perlakuan ini tidak
berpengaruh nyata kecuali pada parameter jumlah daun 42 hst. Pada fase generatif
perlakuan ini tidak berpengaruh nyata pada bobot segar bunga dan diameter
bunga. Pemberian pupuk organik cair dapat berpengaruh pada pengurangan dosis
NPK, bahwa dengan penggunaan POC dapat mensubtitusikan dosis NPK yang
dikurangi. Masing-masing perlakuan mulai dari perlakuan pertama sampai dengan
perlakuan keenam memiliki bobot rata-rata 210 g, 167,5 g, 187,5 g, 190 g, 170 g,
150 g. Dengan bobot tersebut perlakuan yang aplikasikan tidak memberikan hasil
yang berbeda nyata